Ini Pesan Paman Birin Terhadap TCK Kalsel

SIAP SIAGA: Paman Birin berharap TCK dapat memperkuat kapasitas SDM kesehatan.(foto: Biro Adpim Pemprov Kalsel)

BANJARMASIN – Bertindak sebagai Inspektur Upacara, Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor atau Paman Birin pimpin Upacara Gladi Lapangan Tenaga Cadangan Kesehatan (TCK), Kamis (22/6) pagi. Dalam acara yang diselenggarakan di Swissbell Hotel Banjarmasin, Paman Birin menyampaikan apresiasi program yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes) RI ini.

“Saya menyambut baik program TCK Kemenkes, dalam rangka penguatan sistem ketahanan kesehatan yang tangguh. Terobosan ini menjawab kebutuhan akan jumlah SDM, respons cepat dan tepat serta pengelolaan yang efektif di lapangan ketika terjadi kondisi darurat kesehatan,” ujarnya.

Menurut Paman Birin, saat ini kondisi Kalsel yang tidak lepas dari resiko bencana alam, sehingga keberadaan TCK diharapkan dapat memperkuat kapasitas SDM kesehatan. “Keberadaan TCK di titik-titik terdekat, diharapkan dapat memperkuat kapasitas SDM kesehatan dengan tindak lanjut yang cepat dan tepat di lapangan,” katanya.

Oleh karena itu, Paman Birin berharap kapasitas tenaga kesehatan atau nakes di Kalsel dapat dibangun melalui pelaksanaan gladi lapangan simulasi banjir ini. Selain untuk meningkatkan kemampuan teknis, tapi juga kemampuan koordinasi dalam menghadapi situasi krisis. “Melalui gladi nasional simulasi banjir ini, diharapkan dapat membangun kapasitas tenaga kesehatan dalam manajemen bencana banjir, sistem komando, serta koordinasi antara lintas program dan lintas sektor,” harapnya.

Dirinya juga memberikan apresiasi kepada nakes yang berpartisipasi atas kesediaannya menjadi TCK. “Teruslah semangat wahai garda terdepan! Kerja keras, ketulusan, dan pengorbanan tidak akan mengkhianati hasil,” ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI, Kunta Wibawa dalam sambutannya secara daring menyampaikan gladi lapangan ini adalah bentuk latihan untuk mengetahui kesiapan kluster kesehatan, terutama dalam menangani kondisi krisis kesehatan. “Kegiatan ini adalah bentuk latihan untuk mengetahui kesiapan klaster kesehatan, kemampuan manajerial dan teknis-teknis TCK dan sistem koordinasi lintas sektor terkait dalam penanganan krisis,” ujarnya.(lin/Adpim)