Diserahkan langsung oleh Presiden ke-5 RI, Megawati
Sukarnoputri, penghargaan ini diterima oleh Kepala UPTD Kebun Raya Banua,
Adilla Redha Yanti. Tampak hadir juga dalam penyerahan penghargaan ini Kepala
Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Pemprov Kalsel, Muhammad Amin.
Penghargaan yang diserahkan Megawati Sukarnoputri yang juga Dewan
Pembina BRIN ini adalah bentuk apresiasi Badan Riset dan Inovasi Nasional
(BRIN) selaku pembina pembangunan Kebun Raya di Indonesia kepada para pengelola
Kebun Raya Daerah yang dinilai telah menunjukkan komitmen dan konsistensi yang
kuat dalam menjalan fungsi-fungsi kebun raya. Penghargaan ini berdasarkan hasil
penilaian dan evaluasi yg panjang dari berbagai juri.
Kebun raya telah memberikan manfaat bagi masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung. Selain manfaat ekologi dan menyelamatkan keanekaragaman
hayati tumbuhan, kebun raya juga memberikan dampak ekonomi, sosial hingga
Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi pemerintah daerah. “Alhamdulilah, puji dan
syukur kepada Allah SWT atas keberhasilan ini. Kami menyampaikan ucapan terima kasih
kepada Gubernur Kalsel, Sahbirin Noor atas dukungan kepada Kebun Raya Banua
selama ini,” kata Adilla.
Adilla mengungkapkan dukungan penuh dari Paman Birin jadi salah
satu indikator terbesar dalam penilaian. Paman Birin sangat memperhatikan serta
memberi dukungan untuk Kebun Raya Banua. Baik itu kebijakan maupun anggaran,
sehingga menjadi semangat UPTD Kebun Raya Banua untuk terus mengembangkan
berbagai inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat Banua.
Paman Birin mengapresiasi percapaian UPTD Kebun Raya Banua,
sehingga meraih penghargaan tingkat nasional. Paman Birin tetap berpesan agar
Kebun Raya Banua terus bergerak maju, menjadi lebih baik lagi serta banyak
memiliki manfaat bagi masyarakat Kalsel. Baik sebagai pusat pengembangan ilmu
pengetahuan, budidaya berbagai tanaman hingga pusat rekreasi. “Selamat untuk
Kebun Raya Banua. Terus tingkatkan dan bergerak lebih maju lagi,” kata Paman
Birin.
Plt Deputi Pemanfaatan Riset dan Inovasi (BRIN), R Hendrian
mengatakan keberlangsungan kebun raya di daerah sangat ditentukan oleh dukungan
dan komitmen dari Pemerintah Daerah. “Pengelolaan kebun raya berkaitan dengan
banyak hal. Di antaranya adalah status lahan yang harus sudah memiliki dasar
hukum tetap, dan tidak dialihfungsikan, tersedianya dukungan regulasi dan
kebijakan, serta ketersediaan business plan yang matang, termasuk di dalamnya
yang berkenaan dengan SDM dan anggaran. “Dibutuhkan biaya operasional yang
tidak sedikit, mengingat bahwa yang harus dipelihara adalah tumbuhan hidup yang
tentunya memerlukan pemeliharaan intensif. Serta, mengingat bahwa kebun raya
adalah kawasan yang terbuka untuk publik, sehingga soal kebersihan, kenyamanan,
dan keamanan bagi pengunjung harus selalu dijaga dengan baik,” ujarnya.
Kebun raya daerah yang dinyatakan sebagai kebun raya terbaik
yaitu Kebun Raya Indrokilo Boyolali (Jawa Tengah), Kebun Raya Banua Pemprov
Kalsel, Kebun Raya Balikpapan, serta Kebun Raya ITERA. Sampai saat ini terdapat
51 kebun raya di Indonesia. Kebun raya tersebut terdiri dari 5 kebun raya
dikelola BRIN, 41 Kebun raya dikelola Pemerintah Daerah, 3 kebun raya dikelola
Perguruan Tinggi, dan 1 kebun raya dikelola BUMN, serta 1 kebun raya dikelola
swasta.(lin/adpim)