BAHAS APBN: Stakeholder Kemenkeu di wilayah Kalsel kala berdiskusi di Talkshow Kolaboratif di Aula Kanwil DJPb Kalsel, Selasa (10/1) |
“Kinerja APBN 2022 mampu meredam gejolak ekonomi dan
mendorong pemulihan ekonomi lebih cepat baik secara nasional, maupun di level
daerah, tak terkecuali di Kalsel,” sebut Sulaiman di acara Talkshow Kolaboratif
di Aula Kanwil DJPb Kalsel, Selasa (10/1).
Sulaiman menambahkan APBN tahun 2023 akan kembali
menjalankan perannya dengan lebih maksimal. “Apalagi, tahun 2023 diprediksi
bakal terjadi resesi. Namun, hal itu tidak perlu dijadikan momok berlebihan.
Tahun 2023 penuh harapan dan optimisme, tapi juga harus tetap waspada,” sambungnya.
Sebagai bentuk kewaspadaan dan antisipasi akan adanya
dinamika global di tahun 2023, maka sinergi Kemenkeu Satu, Pusat, dan Daerah
dalam mengawal perekonomian harus terus diperkuat. “Termasuk meningkatkan
kolaborasi dengan beberapa pihak, seperti Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa
Keuangan (OJK), serta pemerintah daerah demi menjaga APBN sehat untuk membuat
ekonomi semakin kuat,” sambungnya.
Di sisi lain, Sulaiman menuturkan Kemenkeu RI mengapresiasi
semua pihak yang telah mendukung kesuksesan pelaksanaan APBN 2022. “Mari
bersama kita kawal APBN 2023,” tandasnya.
Dalam acara Talk Show Kolaboratif tersebut, DJPb Kalsel mengundang sejumlah stakeholder Kemenkeu yang ada di wilayah Kalsel. Antara lain, Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kalselteng, Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) Kalsel, Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBP) Kalbagsel, KPwBI Kalsel, dan Bappeda Kalsel.(lin)