BANGGA G20: Kepala Perwakilan BKKBN Kalsel, Ramlan (dua dari kiri) menyerahkan hadiah undian kepada peserta yang beruntung.
BANJARMASIN-Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar Gerakan dan Gebyar Bangga Group of Twenty (G20). Kegiatan ini dilaksanakan secara serentak di seluruh BKKBN di Indonesia, Jumat (11/11). Kegiatan ini dalam rangka menyukseskan kegiatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, di mana Indonesia menjadi Presiden dan tuan rumah acara yang diselenggarakan di Nusa Dua, Bali pada 15-16 November ini.
Kepala BKKBN Pusat, Hasto Wardoyo mengatakan Gerakan dan Gebyar Bangga G20 bertujuan menyebarkan informasi tentang G20 secara masif kepada keluarga-keluarga di Indonesia melalui tenaga lini lapangan yang dimiliki BKKBN. "BKKBN punya mesin yang sampai ke tingkat desa yang sangat dekat dengan keluarga. Anda bisa bayangkan BKKBN punya 600.000 tim pendamping keluarga (TPK) dan 1,2 tim penyuluh di desa yang mendampingi kehidupan keluarga," kata Hasto.
G20 merupakan forum kerja sama ekonomi global yang beranggotakan negara dengan potensi ekonomi besar seperti Indonesia, Amerika Serikat (AS), Rusia, China, Uni Eropa, Afrika Selatan, Korea Selatan, Brasil, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Australia, Arab Saudi, India, Kanada, Meksiko, Perancis, dan Turki.
Sementara itu, BKKBN Kalsel juga turut menyemarakkan kegiatan serupa dengan menggelar Senam dan Flashmob. Kegiatan yang digelar di Halaman Kantor BKKBN Kalsel di Bilangan Jalan Gatot Subroto Banjarmasin tersebut diikuti secara antusias oleh para pegawai BKKBN Kalsel. Untuk menambah semangat, juga ada penarikan hadiah undian bagi para peserta yang beruntung. “Kami turut berkomitmen untuk menyukseskan Indonesia sebagai tuan rumah atau presidensi KTT G20. Momen ini tentunya harus dimanfaatkan dengan baik untuk menambah semangat dalam mengkampanyekan program BKKBN. Terutama dalam bidang penanganan stunting dan Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana),” sebut Ramlan.
Ditambahkan Ramlan, BKKBN terus menjalankan program untuk menurunkan angka prevalensi stunting. ” Secara nasional, penurunan stunting ditargetkan mencapai 14% pada 2024 mendatang. Untuk itu, Kalsel menargetkan mampu menurunkan stunting hingga 18,4% pada 2022,” tandasnya.(lin)