Ini Upaya BKKBN Kalsel Turunkan Prevalensi Stunting

PRESENTASI: Para narasumber memaparkan langkah penurunan stunting dalam acara Penguatan dan Pengelolaan Pelayanan Keluarga Berencana (KB) di Fasilitas Kesehatan (Faskes), Jaringan, dan Jejaring Kabupaten/Kota Tingkat Provinsi Kalsel 2022.


BANJARMASIN – Angka kasus stunting di Kalsel cukup tinggi. Menurut data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2021, angka prevalensi stunting di Kalsel mencapai 30 persen. Angka tersebut lebih tinggi dari angka rata-rata prevalensi stunting tingkat nasional yang mencapai 24,4 persen. Secara nasional, penurunan stunting ditargetkan mencapai 14% pada 2024 mendatang. Untuk itu, Kalsel menargetkan mampu menurunkan stunting hingga 18,4% pada 2022. 

Menyikapi hal ini, BKKBN Kalsel terus melakukan program untuk menekan angka stunting di Kalsel. Diantaranya dengan menyelenggarakan berbagai pelatihan bagi para tenaga kesehatan. Kemarin (10/11), BKKBN Kalsel menggelar Penguatan dan Pengelolaan Pelayanan Keluarga Berencana (KB) di Fasilitas Kesehatan (Faskes), Jaringan, dan Jejaring Kabupaten/Kota Tingkat Provinsi Kalsel 2022. Dalam kegiatan pelatihan yang dilaksanakan di Calamus Ballroom Rattan Inn Banjarmasin itu diikuti 102 peserta yang merupakan para tenaga kesehatan se-Kalsel. 

“Harus diakui, tingkat pengetahuan masyarakat Kalsel akan stunting masih terbilang minim. Dan hal ini terus kami antisipasi dengan melakukan sosialisasi pencegahan stunting secara berkala dan berkelanjutan kepada masyarakat,” ujar Ramlan. 

Ditambahkan Ramlan, program KB juga sangat berperan dalam menekan angka stunting di Kalsel. “Kami mengerahkan para penyuluh KB di Kalsel supaya terus memantau perkembangan di daerah tugasnya masing-masing. Sembari memberikan imbauan kepada masyarakat agar menjaga jarak kelahiran anak. Sebab, apabila jarak kelahiran anak terlalu dekat atau mepet, maka berpotensi tidak maksimalnya pemberian asupan nutrisi kepada anak. Dan hal ini juga bisa menyebabkan terjadinya stunting,” sambungnya. 

Di sisi lain, Ramlan mengingatkan agar setiap orang tua di Kalsel memperhatikan asupan nutrisi kepada anak sejak dalam kandungan. “Pastikan nutrisinya cukup dan berkualitas, sehingga bisa menghasilkan keturunan yang berkualitas pula dan terbebas dari stunting. Dengan demikian, kami optimistis angka stunting di Kalsel akan turun,” tandasnya.(lin)