Kosmetik Herbal Berpotensi Ekonomi

UNTUK KECANTIKAN – Para peserta workshop kosmetik
herbal langsung merasakan perawatan menggunakan produk
kosmetik herbal yang diolah dari sari buah-buahan. 
BANJARMASIN – Tren kosmetika herbal memang semakin dikenal masyarakat, terutama bagi kaum hawa. Betapa tidak, selain berkhasiat untuk menjaga kesehatan dan kecantikan, kosmetik herbal juga sangat aman karena bebas bahan kimia berbahaya. Di samping itu, kosmetik herbal sebenarnya juga bisa dibuat sendiri dengan mudah. Bahkan, apabila telaten dan rajin dalam meneliti khasiat kosmetik herbal, tidak mustahil bisa memproduksi sendiri sekaligus menambah pundi-pundi Rupiah.

    Salah satu tokoh wanita Kalsel yang kini gencar mensosialisasikan potensi kosmetik herbal adalah Hj Marlin. Wanita yang juga Ketua Umum Srikandi Pemuda Pancasila Kalsel ini mengakui kosmetik herbal memiliki potensi ekonomi yang sangat menjanjikan. “Sebenarnya membuat kosmetik herbal itu sangat sederhana dan bisa dijadikan bisnis rumahan. Apalagi, bahan untuk membuat kosmetik herbal sangat mudah diperoleh,” ungkap Hj Marlin di sela-sela acara Workshop Kosmetik Herbal di Gedung Yayasan Kanker Indonesia Kalsel, belum lama tadi.
    Hj Marlin menceritakan bisnis produksi kosmetik herbal juga masih minim pesaing. Sehingga, untuk memasarkannya cenderung mudah dan cepat diserap konsumen. “Kosmetik herbal ini selain bisa dijual di pasaran, juga bisa digunakan untuk mendukung bisnis salon kecantikan maupun bisnis pijat wanita. Sehingga, bagi yang kreatif tidak perlu mengeluarkan anggaran yang banyak untuk membeli kosmetik herbal. Cukup memproduksi sendiri,” tambahnya.
    Dikatakan Hj Marlin, bahan-bahan kosmetik herbal sebagian besar dilah dari kandungan sari buah-buahan. Antara lain, pisang, pepaya, bengkoang, ketimun, manggis, dan mangga. “Semua buah-buahan tersebut sangat mudah didapatkan, karena merupakan buah-buahan lokal yang murah harganya. Gunanya sangat banyak, yakni bisa diolah menjadi cream wajah atau scrub yang bermanfaat menghilangkan jerawat dan minyak berlebihan di wajah,” sambungnya.
    Sementara itu, Ina, salah satu peserta workshop mengaku senang dengan kegiatan ini. “Melalui kegiatan ini saya banyak dapat ilmu mengenai kosmetik herbal. Mudah-mudahan, ke depan saya bisa mempraktekkan membuat kosmetik herbal sendiri,” tandasnya.(oza)