Hipmi Angkat Kearifan Lokal

BANJARMASIN – Perilaku bisnis yang berasal dari kearifan lokal warga Kalsel sangat menarik untuk dipelajari. Terlebih, Kalsel merupakan daerah yang kaya akan budaya dan perilaku bisnis yang beraneka ragam. Untuk itu, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Banjarmasin bertekad untuk terus mengangkat dan memperkenalkan kearifan lokal Kalsel, terutama dari segi perilaku bisnis warganya.

    Salah satu perilaku bisnis yang terkenal di masyarakat Kalsel adalah cara berdagang orang Halabiu, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU). Khusus untuk mengangkat dan mengenal perilaku bisnis orang Halabiu, Hipmi Kota Banjarmasin menggelar kegiatan bedah buku “Rahasia Sukses Urang Halabiu”. Buku eksiklopedi budaya dan perilaku bisnis hasil karya Dosen Pasca Sarjana IAIN Antasari Banjarmasin, Muhaimin ini dinilai menarik dan layak untuk dianalisa dari sudut pandang pengusaha, budaya, dan akademisi.
    “Sebagaimana diketahui, Urang Halabiu dikenal sebagai pedagang yang ulung dan sukses. Layaknya orang Padang dari Sumatera Barat yang senang merantau dan berdagang, hingga menjadi sukses, urang Halabiu ternyata juga memiliki pesona serupa. Salah satu bukti nyata, di pasar-pasar di Kota Banjarmasin, didominasi oleh para pedagang asal Halabiu, mereka kebanyakan berdagang kain dan konveksi,” ungkap Muhaimin.
    Selain itu, lanjut Muhaimin, kinerja urang Halabiu dalam berbisnis juga patut dijadikan teladan bagi para pengusaha, terutama para wirausahawan muda dan pemula yang baru menekuni dunia bisnis. “Dalam buku ini, saya paparkan berbagai tips dan strategi yang dilakukan oleh urang Halabiu supaya bisnisnya sukses. Mudah-mudahan, buku ini bisa dijadikan inspirasi dalam memulai bisnis,” urainya.
    Sementara itu, Ketua BPC Hipmi Kota Banjarmasin, H Rahmatul Irfan menuturkan gelaran bedah buku ini cukup sukses. “Alhamdulillah, sambutan dari masyarakat akan acara bedah buku ini cukup antusias. Sedikitnya, ada 200 orang yang hadir dalam kegiatan bedah buku ini. Ke depan, kami akan kembali mengadakan agenda sejenis dengan mengangkat kearifan budaya dan perilaku bisnis warga Kalsel lainnya,” tandasnya.(oza)