BANJARMASIN – Setelah berhasil di aktifkan di wilayah Kalimantan Timur sejak September yang lalu, kini Pertalite juga sudah diaktifkan di Kalimantan Selatan. Untuk tahap awl, Pertamina berenca menjual pertalite di 40 SPBU yang ada di Kalsel. Andar Titi Lestari Senior Supervisor Eksternal Relations Pertamina Kalimantan. “Bagi masyarakat Kalsel yang ingin tarikan kendaraannya lebih enteng namun ramah lingkungan, bisa beralih dari Premium ke Pertalite. Soalnya, kualitas Pertalite lebih baik daripada premium,” kata Andar melalui rilis yang diterima Radar Banjarmasin, belum lama tadi.
Dikatakan Andar, Pertalite merupakan BBM Non Subsidi yang di Produksi oleh Pertamina sebagai alternatif pilihan kepada konsumen. Pertalite memiliki tingkatan level Research Octane Number (RON) 90 yang kualitasnya berada di atas Premium, namun dijual dengan harga terjangkau. “Terinspirasi oleh perkembangan teknologi kendaraan bermotor di Indonesia, Pertalite adalah varian baru dari produk gasoline non subsidi Pertamina yang diharapkan dapat memberikan lebih banyak pilihan kepada konsumen. Dengan menggunakan Pertalite, pembakaran pada mesin kendaraan dengan teknologi terkini lebih baik dibandingkan dengan Premium,” jelas Andar.
Untuk penjualan perdana kemarin (7/10) di SPBU Kalsel, Andar menuturkan akan memasok sedikitnya 22,5 kilo liter Pertalite per SPBU per hari. “Dilihat dulu perkembangannya. Kalau memang sambutan dari masyarakat bagus, maka tidak menutup kemungkinan ke depan pasokan Pertalite untuk Kalsel akan ditingkatkan,” paparnya.
Sementara itu, Kuscahyo, petugas SPBU di kawasan Kayutangi Banjarmasin mengatakan Pertalite sudah mulai dijual di SPBU Kayutangi. “Pagi-pagi sekali mobil tangki Pertamina mengisi tanker penampungan untuk Pertalite. Sebelumnya, memang sudah ada instruksi dari Pertamina agar setiap SPBU menyiapkan bunker atau tangki tambahan khusus untuk wadah penampungan Pertalite,” urainya.
Kendatipun demikian, menurutnya animo masyarkat untuk membeli Pertalite masih belum seantusias membeli premium. “Masyarakat masih memilih untuk beli Premium ketimbang Pertalite. Harga Pertalite Rp8300 per liter,” tandasnya.(oza)
Dikatakan Andar, Pertalite merupakan BBM Non Subsidi yang di Produksi oleh Pertamina sebagai alternatif pilihan kepada konsumen. Pertalite memiliki tingkatan level Research Octane Number (RON) 90 yang kualitasnya berada di atas Premium, namun dijual dengan harga terjangkau. “Terinspirasi oleh perkembangan teknologi kendaraan bermotor di Indonesia, Pertalite adalah varian baru dari produk gasoline non subsidi Pertamina yang diharapkan dapat memberikan lebih banyak pilihan kepada konsumen. Dengan menggunakan Pertalite, pembakaran pada mesin kendaraan dengan teknologi terkini lebih baik dibandingkan dengan Premium,” jelas Andar.
Untuk penjualan perdana kemarin (7/10) di SPBU Kalsel, Andar menuturkan akan memasok sedikitnya 22,5 kilo liter Pertalite per SPBU per hari. “Dilihat dulu perkembangannya. Kalau memang sambutan dari masyarakat bagus, maka tidak menutup kemungkinan ke depan pasokan Pertalite untuk Kalsel akan ditingkatkan,” paparnya.
Sementara itu, Kuscahyo, petugas SPBU di kawasan Kayutangi Banjarmasin mengatakan Pertalite sudah mulai dijual di SPBU Kayutangi. “Pagi-pagi sekali mobil tangki Pertamina mengisi tanker penampungan untuk Pertalite. Sebelumnya, memang sudah ada instruksi dari Pertamina agar setiap SPBU menyiapkan bunker atau tangki tambahan khusus untuk wadah penampungan Pertalite,” urainya.
Kendatipun demikian, menurutnya animo masyarkat untuk membeli Pertalite masih belum seantusias membeli premium. “Masyarakat masih memilih untuk beli Premium ketimbang Pertalite. Harga Pertalite Rp8300 per liter,” tandasnya.(oza)