Penanggulangan Asap Harus Tuntas



DISKUSI - OKP Kalsel membahas kedatangan Jokowi
ke Kalsel, beberapa waktu lalu.
Pemuda Sorot Kinerja Pemprop Kalsel
BANJARMASIN –Kedatangan Presiden RI, Joko Widodo ke Kalsel untuk memantau langsung kondisi kabut asap menimbulkan tanda tanya di kalangan Organisasi Kepemudaan (OKP) di Kalsel. Mereka mempertanyakan sekaligus menyorot kinerja Pemerintah Propinsi (Pemprop) Kalsel yang dinilai lamban menuntaskan persoalan kabut asap di Kalsel. Apalagi, peristiwa kabut asap kerap terulang setiap tahun. Dan pada tahun ini, kabut asap yang terjadi di Kalsel justru semakin buruk dibandingkan tahun lalu.

                “Sebenarnya, sejauh apa tindakan Pemprop Kalsel untuk menanggulangi kabut asap? Buktinya, sampai sekarang belum ada hasil yang menggembirakan. Bahkan, ketika Presiden Jokowi datang, kabut asap di Kalsel justru semakin pekat,” ungkap Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kalsel, Muhazir Fanani, dalam sebuah forum debat dan diskusi yang dilaksanakan di Sekretariat Dewan Pengurus Daerah Komite Nasional Pemuda Indonesia (DPD KNPI) Kalsel, belum lama tadi.
                Muhazir menilai, dengan kedatangan orang nomor satu di Indonesia ke Kalsel untuk memantau kabut asap, justru semakin menunjukkan indikasi lambannya kinerja Pemprop Kalsel dalam menuntaskan kabut asap. “Seharusnya, Pemprop Kalsel bisa peka dan lebih jeli dalam menuntaskan persoalan ini. Jangan sampai, kabut asap menjadi musibah tahunan di Kalsel. Aksi pembakaran hutan yang disinyalir disengaja seharusnya juga bisa dihentikan. Dalam hal ini, Pemprop Kalsel harus lebih tegas,” katanya.
                Sementara itu, Ketua Umum Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kalsel, Laifvan Shuffy Irwani menuturkan Presiden Jokowi yang telah terjun langsung ke lapangan untuk memantau kabut asap diharapkan dapat menyusun langkah konkrit untuk menghentikannya. “Hasil pantauan di lapangan diharapkan jangan diabaikan begitu saja. Presiden RI harus melakukan tindak lanjut, supaya ke depan kabut asap tidak terjadi lagi di Kalsel,” tambahnya.
                Senada, Wakil Ketua DPD KNPI Kalsel, Hafidz menekankan agar pemantauan dan upaya penuntasan kabut asap di Kalsel tetap berlanjut usai kunjungan Presiden RI. “Dengan demikian, kelanjutan penuntasan kabut asap oleh Pemprop Kalsel dapat memberikan kelegaan bagi masyarakat Kalsel. Selain itu, agar jangan ada tudingan dari pihak-pihak tertentu, bahwa kunjungan Presiden RI ke Kalsel memantau kabut asap hanya sekadar pencitraan,” paparnya.   
                Selain mendiskusikan mengenai kedatangan Presiden Jokowi ke Kalsel, para pemuda juga menyoroti dana perimbangan yang diterima Kalsel dari Pemerintah Pusat. Kalsel merupakan salah satu daerah yang menyumbangkan dana besar bagi pemerintah pusat. Namun, sebagaimana diketahui, kondisi Kalsel justru jauh tertinggal dari daerah lain. Hal ini bisa dibuktikan dengan masih minimnya jumlah infrastruktur yang ada di Kalsel. Hal ini diperparah dengan peringkat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalsel yang berada di posisi ke 27 dari 32 provinsi.
                “Hal ini menandakan kualitas pendidikan dan infrastruktur di Kalsel tak kunjung mengalami peningkatan. Akibatnya, SDM (Sumber Daya Manusia) di Kalsel juga lebih rendah kualitasnya dari daerah lain. Ini juga menjadi bagian penting yang harus jadi perhatian pemerintah pusat,” kata Ketua Badan Koordinasi Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia (Badko HMI) Kalsel, Syafvia Adlu Mas Pramajaya.(oza)