BANJARMASIN – Momen Hari Pelanggan Nasional yang jatuh setiap tanggal 4 September harus benar-benar jadi perhatian kalangan pelaku usaha. Untuk itu, Yayasan Lembaga Konsumen (YLK) Kalsel mengimbau kepada para pelaku usaha agar senantiasa menjunjung tinggih hak-hak konsumen sebagai pelanggan setia. Tidak sekadar dijadikan objek penjualan produk, tapi pelanggan juga harus dijadikan layaknya mitra usaha.
Menurut Pembina YLK Kalsel, Sahdi Rasyid, selama ini masih banyak kalangan pelaku usaha yang kurang memperhatikan pelanggannya. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pengaduan yang masuk ke meja YLK Kalsel. “Hal ini tentunya jadi perhatian dan sorotan YLK Kalsel. Artinya, para pelanggan yang juga konsumen, ternyata kerap dirugikan oleh pelaku usaha. Seharusnya, para pelaku usaha memberikan pelayanan yang baik dan prima. Dengan kata lain, jadikanlah pelanggan sebagai mitra usaha,” ungkap Sahdi kepada Radar Banjarmasin, Jumat (4/9).
Sahdi menuturkan kesadaran dan kemauan para pelaku usaha untuk selalu memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan menjadi cerminan keberhasilan dalam berbisnis dan menjunjung tinggi etika jual beli. Dengan demikian, para pelanggan dapat terpuaskan dan tidak kecewa terhadap pelayanan yang diberikan oleh para pelaku usaha. “Namun, untuk mewujudkan hal itu, tidak dipungkiri diperlukan kontrol dan pengawasan yang terus-menerus. Tidak hanya dari masyarakat selaku pelanggan atau konsumen, pihak pemerintah juga memiliki kewajiban untuk melindungi hak-hak pelanggan,” tambahnya.
Di sisi lain, Sahdi mengimbau kepada para pelaku usaha agar momen Hari Pelanggan Nasional tidak dijadikan ajang simbolisasi dan seremonial setahun sekali. Banyak pelaku usaha yang mengadakan kegiatan khusus yang memanjakan pelanggan ketika memperingati Hari Pelanggan Nasional. “Tapi, di luar peringatan Hari Pelanggan Nasional, pelayanannya kembali dikeluhkan pelanggan. Hal ini seharusnya bisa diperbaiki dan jangan sampai terjadi lagi,” tambahnya.(oza)
Menurut Pembina YLK Kalsel, Sahdi Rasyid, selama ini masih banyak kalangan pelaku usaha yang kurang memperhatikan pelanggannya. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya pengaduan yang masuk ke meja YLK Kalsel. “Hal ini tentunya jadi perhatian dan sorotan YLK Kalsel. Artinya, para pelanggan yang juga konsumen, ternyata kerap dirugikan oleh pelaku usaha. Seharusnya, para pelaku usaha memberikan pelayanan yang baik dan prima. Dengan kata lain, jadikanlah pelanggan sebagai mitra usaha,” ungkap Sahdi kepada Radar Banjarmasin, Jumat (4/9).
Sahdi menuturkan kesadaran dan kemauan para pelaku usaha untuk selalu memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan menjadi cerminan keberhasilan dalam berbisnis dan menjunjung tinggi etika jual beli. Dengan demikian, para pelanggan dapat terpuaskan dan tidak kecewa terhadap pelayanan yang diberikan oleh para pelaku usaha. “Namun, untuk mewujudkan hal itu, tidak dipungkiri diperlukan kontrol dan pengawasan yang terus-menerus. Tidak hanya dari masyarakat selaku pelanggan atau konsumen, pihak pemerintah juga memiliki kewajiban untuk melindungi hak-hak pelanggan,” tambahnya.
Di sisi lain, Sahdi mengimbau kepada para pelaku usaha agar momen Hari Pelanggan Nasional tidak dijadikan ajang simbolisasi dan seremonial setahun sekali. Banyak pelaku usaha yang mengadakan kegiatan khusus yang memanjakan pelanggan ketika memperingati Hari Pelanggan Nasional. “Tapi, di luar peringatan Hari Pelanggan Nasional, pelayanannya kembali dikeluhkan pelanggan. Hal ini seharusnya bisa diperbaiki dan jangan sampai terjadi lagi,” tambahnya.(oza)