SUKANDAR |
Ketua Apkomindo Kalsel, Sukandar tak menampik hal itu. Menurutnya, selain pertimbangan kondisi moneter nasional saat ini, untuk menggelar pameran komputer juga memerlukan dana yang cukup besar. “Apkomindo Kalsel menggelar pameran tentunya dengan anggaran yang besar. Namun, hasil timbal baliknya atau keuntungannya justru tidak sepadan, bahkan bisa minus. Jadi, Apkomindo Kalsel masih mempertimbangkan niat untuk menggelar event pameran komputer tahunan ini,” ungkap Sukandar.
Dikatakan Sukandar, kalau pada penyelenggaraan pameran komputer di tahun-tahun sebelumnya, kondisi kurs Rupiah terhadap Dollar AS masih cenderung stabil. Yakni, berada di kisaran Rp10 ribuan hingga Rp11 ribuan per Dollar AS. “Kala itu, harga komputer dan perangkat lainnya masih dalam batas normal. Masyarakat masih antusias untuk membeli komputer. Tapi, kalau sekarang harga komputer sudah naik tinggi, karena per US$1 sekarang sudah tembus Rp14 ribuan. Kami khawatir pameran justru sepi pembeli,” urainya.
Di sisi lain, kata Sukandar, mengingat kondisi moneter yang tak stabil saat ini, ada kemungkinan vendor, distributor, maupun pemilik toko komputer enggan untuk berpartisipasi dalam pameran komputer tersebut. “Setidaknya, mereka juga melihat kondisi. Kalau tidak memungkinkan, pastinya mereka lebih memilih untuk tidak berpartisipasi dulu. Kecuali kondisi moneter stabil, Rupiah menguat, atau daya beli konsumen kembali normal,” pungkasnya.(oza)