BANJARMASIN – Makin melemahnya kurs Rupiah terhadap Dollar AS ternyata juga berdampak pada usaha ekspedisi dan logistik. Bahkan, sejumlah pengusaha ekpedisi dan logistik di Kalsel bakal menyesuaikan tarif seiring makin tingginya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS.
Menurut salah satu pengusaha ekpedisi dan logistik di Banjarmasin, H Tularno menuturkan penyesuaian tarif tersebut merupakan langkah yang paling efektif supaya usaha ekspedisi dan logistik tetap berjalan. “Sebagaimana diketahui, kondisi kurs Dollar AS terhadap Rupiah juga jadi unsur paling penting dalam usaha ekspedisi dan logistik. Kalau Dollar naik, biasanya diikuti dengan kenaikan harga lainnya. Tentunya kami harus menyesuaikan tarif,” ungkap Tularno.
Dijelaskan Tularno penyesuaian tarif tersebut akan diberlakukan setidaknya dalam waktu dekat ini “Setidaknya, ada kenaikan tarif hingga 30 persen. Saya kira kenaikan tarif sebesar 30 persen ini masih wajar. Mengingat, tingkat kebutuhan masyarakat Kalsel akan jasa ekspedisi juga sangat tinggi,” urainya.
Kendatipun penyesuaian tarif ini akan memberatkan bagi konsumen, Tularno mengaku tetap optimistis usaha ekspedisi dan logistik tetap diperlukan. “Kami memang tetap mencari keuntungan lewat usaha ekspedisi dan logistik. Namun, yang paling penting kami tetap berupaya semaksimal mungkin melayani permintaan masyarakat yang memerlukan jasa kami dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan,” tandasnya.(oza)
Menurut salah satu pengusaha ekpedisi dan logistik di Banjarmasin, H Tularno menuturkan penyesuaian tarif tersebut merupakan langkah yang paling efektif supaya usaha ekspedisi dan logistik tetap berjalan. “Sebagaimana diketahui, kondisi kurs Dollar AS terhadap Rupiah juga jadi unsur paling penting dalam usaha ekspedisi dan logistik. Kalau Dollar naik, biasanya diikuti dengan kenaikan harga lainnya. Tentunya kami harus menyesuaikan tarif,” ungkap Tularno.
Dijelaskan Tularno penyesuaian tarif tersebut akan diberlakukan setidaknya dalam waktu dekat ini “Setidaknya, ada kenaikan tarif hingga 30 persen. Saya kira kenaikan tarif sebesar 30 persen ini masih wajar. Mengingat, tingkat kebutuhan masyarakat Kalsel akan jasa ekspedisi juga sangat tinggi,” urainya.
Kendatipun penyesuaian tarif ini akan memberatkan bagi konsumen, Tularno mengaku tetap optimistis usaha ekspedisi dan logistik tetap diperlukan. “Kami memang tetap mencari keuntungan lewat usaha ekspedisi dan logistik. Namun, yang paling penting kami tetap berupaya semaksimal mungkin melayani permintaan masyarakat yang memerlukan jasa kami dengan cara meningkatkan kualitas pelayanan,” tandasnya.(oza)