Dukung Kurikulum Alat Berat

BINA SDM – Direktur Poliban, Edi Yohanes menyambut
para penerima beasiswa PT Trakindo Utama untuk
diberikan pendidikan teknik alat berat. 
BANJARMASIN – Walaupun aktivitas pertambangan di Indonesia kini sedang mengalami kelesuan, peluang kerja di sektor alat berat masih cenderung terbuka lebar. Hal ini dikarenakan masih banyak sektor usaha dan industri lainnya yang memerlukan alat berat. Antara lain, perkebunan, pertanian, perkayuan, dan konstruksi. Untuk itu, penyerapan tenaga kerja di bidang alat berat diyakini masih diperlukan hingga kurun waktu sepuluh hingga dua puluh tahun ke depan.

    Menyadari pentingnya menciptakan tenaga kerja ahli di bidang alat berat, maka diperlukan penggodokan dari sekarang. Oleh karena itu, sejak 2006 silam sudah diterapkan kurikulum alat berat untuk pembelajaran akademik di tingkat SMK dan Politeknik. Tak terkecuali di Kalsel, penerapan kurikulum alat berat ini juga sudah dilakukan di sejumlah SMK, termasuk di Politeknik Negeri Banjarmasin (Poliban). “Sumber Daya Manusia (SDM) untuk bidang keahlian alat berat semakin diperlukan. Nah, Poliban termasuk salah satu politeknik di Indonesia yang mengajarkan secara khusus ilmu mengenai teknik alat berat,” ungkap Edi Yohanes, Direktur Poliban di sela-sela acara MoU dengan PT Trakindo Utama, Rabu (5/8).
    Edi menuturkan demi kelancaran pendidikan teknik alat berat tersebut, pihaknya kerap diajak bekerja sama oleh beberapa perusahaan penyedia alat berat nasional. Salah satunya adalah PT Trakindo Utama. “Poliban dipercaya menjadi wadah pendidikan bagi para penerima beasiswa yang diberikan oleh PT Trakindo Utama. Tahun ini, kerjasama Poliban dan PT Trakindo Utama sudah memasuki tahun ke dua dan mendidik sedikitnya 40 lulusan SMK penerima beasiswa dari berbagai daerah di Indonesia,” tambahnya.
    Sementara itu, Chief Administration Officer PT Trakindo Utama, Maria T Kurniawati menuturkan komitmennya untuk terus meningkatkan SDM berbasis karakter. “Sejak 1996 kami mengadakan program Cooperative (Coop) Trakindo yang bertujuan menaikkan kompetensi SDM di Indonesia. Selain di Poliban, kami juga bekerjasama dengan Politeknik lain di Politeknik Negeri Padang dan Ujung Pandang,” paparnya.
    Maria berharap, lewat program ini, maka SDM bidang teknik alat berat di Indonesia akan semakin teruji kualitasnya. “Mengingat persaingan kompetensi SDM bidang alat berat semakin sengit. Apalagi, dalam waktu dekat sudah memasuki era MEA 2015, jangan sampai SDM lokal tersisih di negeri sendiri,” pungkasnya.(oza)