ALFI Kalsel Dukung Wajib Rupiah

LA ODE BAHASANI
BANJARMASIN - Penerapan wajib menggunakan mata uang rupiah dalam berbagai transaksi usaha di Indonesia yang disosialisasikan oleh Bank Indonesia, mendapat sambutan baik dari DPW ALFI (Dewan Pengurus Wilayah Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia) Kalsel. Ketua DPW ALFI Kalsel, La Ode Bahasani menuturkan penerapan wajib menggunakan Rupiah tersebut tidak mempengaruhi aktifitas bisnis forwarder maupun logistik di Kalsel.


"Apa sulitnya?. Toh tinggal dikonversikan saja tarifnya. Yang awalnya pembayaran menggunakan mata uang Dollar, kini tinggal dikonversikan ke Rupiah," timpal La Ode kepada Radar Banjarmasin, Rabu (19/8).

La Ode menjelaskan pasca diterapkannya peraturan wajib menggunakan Rupiah tersebut, pihaknya juga sudah menjalin komunikasi dengan para mitra kerja dan pengguna jasa. "Intinya, tinggal disesuaikan saja dengan kurs Dollar dan Rupiah saat ini. Lagipula, tarif logistik dan forwarder tak melulu berpatokan pada kurs Dollar AS, sudah ada tarif baku yang diumumkan dalam mata uang Rupiah," sambungnya.

La Ode menambahkan kebijakan ini justru memberikan keuntungan bagi perekonomian nasional. Yakni, dapat membantu memberikan kestabilan kurs Rupiah terhadap Dollar AS maupun valuta asing lainnya. "Harus ditunjukkan bahwa sebagai pengusaha nasional, Rupiah wajib menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Kalau pengusaha nasional terus menerus pakai valuta asing, maka kedaulatan mata uang Rupiah akan terancam," paparnya.

Di sisi lain, La Ode juga mengimbau agar para pelaku usaha di Kalsel menaati kebijakan tersebut. "Kalau sampai melanggar, kan sudah jelas sanksinya. Ancamannya serius, ada kurungan dan denda," ingatnya.(oza)