Hal inilah yang ingin digarisbawahi oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kalsel, Antonius Simbolon. Menurutnya, proses rekrutmen yang bersifat masiv dan massal wajib berkoordinasi dengan pihak keamanan. ”Disnaker memang mengurusi persoalan ketenagakerjaan. Namun, untuk proses rekrutmen, Disnaker tidak bisa ikut campur. Namun, sebagai saran, saya minta agar perusahaan yang menyelenggarakan rekrutmen wajib menjamin keamanan,” ungkap Antonius.
Apalagi, lanjut Antonius, baru-baru tadi ada terjadi insiden dalam sebuah proses rekrutmen yang diselenggarakan oleh sebuah perusahaan kontraktor Batubara Nasional. Peristiwa tersebut bahkan sempat menimbulkan korban luka dan kerugian berupa kerusakan materil. ”Ini menandakan proses rekrutmen tersebut tidak memperhatikan keamanan dan keselamatan. Selain itu, kalau berpotensi mendatangkan pelamar dalam jumlah besar, lebih baik mencari lokasi rekrutmen yang terbuka, jangan di dalam ruangan,” sambungnya.
Sebagai solusinya, perusahaan dapat memanfaatkan ajang Job Fair yang dilaksanakan oleh Disnaker Kalsel. ”Kegiatan Job Fair kami gelar rutin setahun sekali. Melalui kegiatan Job Fair, tentunya proses rekrutmen akan lebih memudahkan para pelamar dan perusahaan. Selain itu, kondisinya juga dijamin lebih aman dan lebih tetarur,” tandasnya.(oza)