Rekrutmen PT Buma Ricuh

HANCUR - Kaca pintu Aula Kopertis Kalsel yang
pecah karena dorongan pelamar yang berjubel pada
perekrutan PT BUMA, Senin (27/7).
Pintu Kopertis Pecah, Lima Pelamar Terluka

BANJARMASIN - Kericuhan mewarnai proses rekrutmen karyawan PT Bumi Makmur Mandiri Utama (BUMA) di Aula Gedung Kopertis Kalsel, Senin (27/7) pagi.
Perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor tambang batubara tersebut melakukan rekrutmen karyawan melalui proses walk in interview dan psikotest di tempat. Namun, karena jumlah pelamar yang melampaui perkiraan, kericuhanpun tak dapat terhindarkan.

Menurut penuturan salah satu pelamar, Junai, pelamar mulai berdatangan ke Gedung Kopertis sejak pukul 06.00 wita. Begitu proses penyerahan surat lamaran (CV) dibuka, para pelamar langsung berbondong-bondong menuju pintu samping Gedung Kopertis sebagai gerbang awal penyerahan CV. "Kondisi pada saat itu berjubel sekali. Pelamar yang datang sejak subuh dan yang baru datang campur baur berebut mau menyerahkan CV," ungkap Junai.

Jumlah pelamar yang berdatangan semakin membludak ketika menjelang pukul 08.00 wita. Kala itu, desakan semakin kuat. Akibatnya, para pelamar yang berada di depan pintu Gedung Kopertis semakin terdorong. Tak bisa dihindari lagi, kuatnya dorongan memecahkan pintu gedung Kopertis yang berbahan kaca tebal. Ketika itulah, ada beberapa pelamar yang terluka kena serpihan pintu kaca yang pecah tersebut.

"Sedikitnya ada enam orang pelamar yang kena pecahan kaca. Beberapa langsung dievakuasi panitia ke Rumah Sakit Anshari Saleh menggunakan ambulan milik PMI," katanya.

Sedangkan, korban lain justru tak terevakuasi lagi karena panitia sibuk sendiri. "Karena merasa kasihan, ada beberapa pelamar yang kemudian menolong dan segera membawa korban ke rumah sakit menggunakan sepeda motor. Ketika itu, panitia sudah tidak ada di tempat," urainya.

Sementara itu, seorang pelamar lain asal Batulicin juga menjadi korban kericuhan tersebut. Pelipis kanannya terluka dan keningnya lecet-lecet. "Luka saya tidak parah, jadi saya obati sendiri tadi ke Puskesmas Kayutangi. Saya sangat menyesalkan kejadian ini, tim rekrutmen PT Buma tidak profesional," keluhnya.

Dari hasil penelusuran di lapangan, belakangan diketahui untuk menggelar rektrutmen karyawan tersebut menggandeng salah satu EO Banjarmasin. Rikval Fachruri selaku pimpinan EO mengakui membludaknya jumlah pelamar yang datang sungguh diluar perkiraan. "Kami hanya menyediakan logistik. Selebihnya, tanggungjawab PT Buma selaku penyelenggara rekrutmen. Untuk informasi terkait tindak lanjut insiden ini, silakan kontak perwakilan PT Buma," kata Rikval kepada Radar Banjarmasin kala ditemui di tempat terpisah, kemarin (27/7).

Di sisi lain, Riesthena Martha, Super Intendant Sourcing Fulfillment dan Asesstment PT Buma mengakui prihatin dan siap bertanggungjawab atas insiden tersebut. "Semua pelamar yang jadi korban pecahan pintu kaca, kami tanggung biaya pengobatan dan perawatannya di rumah sakit. Semua korban memang terluka serius, tapi mereka diperbolehkan pulang oleh dokter usai dirawat," ujar wanita yang akrab disapa Martha ini kala dikonfirmasi, Senin (27/7) malam.

Kerugian yang ditimbulkan dari insiden ini, yakni berupa pecahnya pintu kaca Gedung Kopertis juga akan diganti rugi oleh PT Buma. "Penghitungan ganti rugi sedang dalam proses. Kami minta pihak EO berkomunikasi langsung dengan pihak pengelola Gedung Kopertis," katanya.

Martha menceritakan tak menginginkan insiden ini terjadi. Sebab, apabila berkaca pada pengalaman, baru kali ini terjadi insiden hingga ada korban luka. "2014 silam kami menyelenggarakan rekrutmen seperti ini juga di tiga lokasi di Kaltim. Tapi, lancar-lancar saja dan tertib. Baru kali ini kami ada kejadian yang tidak diinginkan," urainya.

Sebagai tindakan antisipatif, Martha mengambil keputusan uintuk menghentikan walk in interview yang dijadwalkan hingga hari ini. "Besok (hari ini, red) tidak ada walk in interview dan psikotest lagi. Namun, pelamar tetap dilayani dengan hanya menyerahkan CV di tempat (drop CV). Tentunya, antrian juga akan kami atur lagi untuk menghindari adanya insiden yang tidak diinginkan," sambungnya.

"Kepada para pelamar dan juga korban, kami minta maaf, ini sungguh di luar kendali kami," tambah Martha.

Walaupun diwarnai insiden, dari proses walk in interview PT Buma tersebut terkumpul sedikitnya 5000 CV untuk posisi pekerja tambang batubara, seperti operator alat berat dan foreman. Semua CV yang masuk nantinya akan diseleksi lagi. "Pelamar yang memenuhi persyaratan, akan kami panggil lagi ke tahapan selanjutnya melalui SMS," tandasnya.(oza)