BI Gelar Seminar Kedaulatan Energi

PAKAR EKONOMI – Para narasumber memaparkan
presentasinya dalam acara diskusi nasional “Meningkatkan
Kedaulatan Energi” yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia
Wilayah Kalimantan, di Rattan Inn, Senin (29/6). 
BANJARMASIN - Konsumsi energi di Indonesia terus meningkat seiring dengan bertambahnya populasi dan berlanjutnya ekspansi kelas menengah.
Di sisi lain, Indonesia juga dihadapkan pada kenyataan bahwa kemampuan untuk memproduksi energi tersebut masih terbatas. Hal inilah yang menjadi bahasan serius dalam seminar ekonomi yang dilaksanakan oleh BI Wilayah Kalimantan dengan tema “Meningkatkan Kedaulatan Energi” di Rattan Inn, Senin (29/6) petang.

      “Kita menghadapi ketidakseimbangan antara sisi penawaran dan permintaan, terutama pada Bahan Bakar Minyak (BBM), listrik dan gas. Padahal, ketersediaan BBM, listrik dan gas merupakan prasyarat berkembangnya sektor industri yang memiliki peranan penting dalam penyerapan Tenaga Kerja dan penguatan daya saing ekspor Indonesia,” ungkap Deputi Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara.
      Dikatakan Mirza, kedaulatan energi menjadi satu prasyarat penting dalam menjaga stabilitas ekonomi Indonesia. “Tema diskusi ini sangat penting dan menarik untuk dipaparkan. Karenanya, kami masukkan tema ini dalam Laporan Perekonomian Indonesia (LPI) 2014 yang telah diterbitkan Bank Indonesia pada 29 April 2014 lalu. LPI 2014 mengambil tema Memperkokoh Stabilitas, Mempercepat Reformasi Struktural untuk Memperkuat Fundamental Perekonomian,” tambahnya.
      Di sisi lain, Mirza menambahkan dalam kaitannya dengan energi listrik, pemerintah juga patut mencermati ketersediaan pasokan batubara yang merupakan salah satu bahan bakar utama pembangkit listrik. Pasalnya, saat ini perekonomian Indonesia masih menghadapi sejumlah risiko dan tantangan struktural. Yaitu memperkuat kedaulatan pangan dan energi, memperbaiki daya saing industri dan perdagangan, memperluas sumber pembiayaan pembangunan, menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan meningkatkan kualitas modal dasar pembangunan. “Sebagai salah satu langkah untuk mencari solusi terbaik untuk menghadapi tantangan struktural khususnya dalam hal kedaulatan energi, Bank Indonesia menyelenggarakan seminar ini,” tambahnya
      Acara Diskusi menghadirkan pembicara Juda Agung (Direktur Eksekutif DKEM Bank Indonesia), Bambang Gatot Ariyono (Direktur Jendral Minerba, Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral), Amin Subekti (Direktur Pengadaan Energi Primer PT  PLN Persero), Hendi Prio Santoso (Direktur Utama PT PGN Persero) dan Denni Puspa Purbasari (akademisi dan ekonom UGM).(oza)