Baru Sekadar “Perang Baliho”

BANJARMASIN – Pergerakan Calon Gubernur (Cagub) dan Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Kalsel dalam memperkenalkan jati dirinya dinilai sejumlah kalangan masyarakat masih sangat minim. Hal ini dapat dibuktikan lantaran masih jarang Cagub-Cawagub yang menyapa langsung kepada masyarakat terkait penyampaian program maupun visi dan misi.

Penilaian paling ekstrem datang dari kalangan pemuda yang menganggap Cagub-Cawagub hanya sekadar melakukan “perang baliho”.
“Lihat saja di sudut-sudut jalan atau di gang-gang pemukiman, dengan mudah ditemukan baliho Cagub-Cawagub. Mereka lebih banyak memperkenalkan diri lewat baliho atau iklan di media massa ketimbang melakukan pendekatan langsung ke masyarakat. Kalaupun ada, itupun hanya sebentar sekadar mencitrakan diri,” ungkap Ketua Dewan Pengurus Daerah Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kalsel, Muhajir Fanani kepada Radar Banjarmasin, belum lama tadi.
Muhajir menuturkan memang tidak disalahkan bagi Cagub-Cawagub melakukan perkenalan kepada masyarakat lewat media baliho. Namun, media komunikasi semacam ini hanya bersifat pasif dan tidak mengena secara langsung kepada masyarakat yang memiliki hak suara, terutama di kalangan pemuda yang juga ikut andil dalam mensukseskan Pilkada Kalsel yang tinggal beberapa bulan lagi bakal dihelat.
“Kalangan pemuda Kalsel masih banyak yang belum mengetahui figur Cagub-Cawagub Kalsel yang nantinya jadi peserta Pilkada Kalsel. Bagaimana bisa kenal, beraudiensi dengan masyarakat atau pemuda saja jarang dilakukan,” tudingnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia Kalsel, M Radhini. Dikatakan pria yang juga aktif dalam kepengurusan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalsel itu, para Cagub-Cawagub seharusnya memiliki agenda atau jadwal khusus untuk memperkenalkan diri secara langsung kepada masyarakat atau kalangan pemuda.
“Sehingga, dapat diketahui lebih jauh program-program yang akan diterapkan untuk pembangunan di Kalsel. Selain itu, bagi kalangan pemuda juga sebagai ajang silaturahmi dan mengetahui sejauh mana kepedulian Cagub-Cawagub bersangkutan terhadap gerakan kepemudaan,” urainya.
Di sisi lain, Radhini juga menilai kalangan pemuda yang telah memiliki hak pilih atau pemilih pemula dalam Pilkada, nantinya juga bisa menjadi faktor penentu kemenangan bagi Cagub-Cawagub. “Artinya, melalui perkenalan langsung, maka akan jadi ajang edukasi politik bagi kalangan pemuda. Sehingga, para pemuda bisa mempertimbangkan kepada Cagub-Cawagub mana hak pilihnya akan diberikan. Namun, ada baiknya apabila ada forum khusus untuk perkenalan Cagub-Cawagub,” tandasnya.(oza)