Unlam Miliki Profesor Termuda Se-Indonesia


Add caption
BANJARMASIN - Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) kembali mengukir prestasi. Kali ini Unlam memiliki satu lagi profesor di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM), yakni Prof Dr Qomariyatus Sholihah ST, M Kes. Pengukuhan profesor muda yang akrab disapa Qoqom ini dilaksanakan di Aula Rektorat Unlam Banjarmasin Kamis (11/6).

Kebanggaan Unlam atas pengukuhan Qoqom juga semakin lengkap. Qoqom berhasil menorehkan rekor nasional sebagai Guru Besar Perempuan Termuda di Indonesia dari Museum Rekor Indonesia (MURI) di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat (IKM) dalam usia 36 tahun 11 bulan. Qoqom mengaku senang dengan predikat tersebut. "Alhamdulillah, berkat dukungan civitas akademika Unlam, keluarga, rekan-rekan, dan juga mahasiswa, saya berhasil mewujudkan impian jadi guru besar. Mudah-mudahan, saya mampu turut berkontribusi demi kemajuan Unlam," ungkap Qoqom.
Dalam pengukuhan tersebut, Qoqom juga memukau para undangan melalui pidatonya. Yakni, mengenai peran Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dalam mencegah kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja (PAK). "Sebagaimana diketahui, aktivitas industri dan perusahaan di Kalsel sangat tinggi, sehingga menyerap tenaga kerja yang sangat banyak. Untuk menghindari kecelakaan kerja, manajemen dan kontrol SMK3 harus benar-benar ditingkatkan," urainya.
Di sisi lain, Rektor Unlam, Profesor Sutarto Hadi juga turut berbangga atas dikukuhkannya Qoqom sebagai guru besar, yang sekaligus menorehkan rekor MURI untuk guru besar termuda di Indonesia. "Dengan demikian, jumlah guru besar di Unlam kini semakin banyak, yakni mencapai 29 orang. Mudah-mudahan, pencapaian Prof Qoqom bisa diteladani dan memotivasi dosen Unlam lainnya demi peningkatan kualitas akademik di Unlam," tandasnya.(oza).