TULARNO |
“Kalau gelombang tinggi seperti sekarang ini, akan jadi masa-masa yang sulit bagi pengusaha ekspedisi. Sebab, kiriman jadi telat, pelanggan juga komplain. Alhasil, keuntungan juga tidak bisa maksimal,” kata pemilik Tango Trans Travel ini.
Apalagi, lanjut Tularno, sekarang sudah semakin dekat dengan bulan Ramadan. Otomatis, order angkutan barang juga sedang memasuki masa puncak. Tularno mencontohkan order pengangkutan barang konveksi dan juga sembako menjadi yang paling banyak ditanganinya. “Kalau tidak cepat-cepat diantarkan, dikhawatirkan pasokan di pasaran akan kosong. Alhasil, harga jual barang di pasaran bisa naik tinggi. Makanya, jangan heran kalau bulan Ramadan harga-harga barang jadi naik,” tambahnya.
Kendatipun demikian, Tularno tetap optimistis bisa melalui kendala tersebut. “Biasanya, diantara seminggu, ada satu atau dua hari kondisi gelombang mereda. Sehingga, ada kemungkinan kapal pengangkut bisa beroperasi. Nah, momen-momen seperti inilah yang harus kami manfaatkan untuk melayani proses angkutan barang,” tambahnya.
Di sisi lain, Tularno juga berharap pemerintah bisa menjamin ketersediaan pasokan BBM (Bahan Bakar Minyak). “Jangan sampai, pasokan BBM justru minim. Kalau sampai minim, makin berat lagi kendala yang harus kami hadapi,” tandasnya.(oza)