BANJARMASIN – Selama beberapa bulan belakangan, hingga Ramadan ini, penjualan barang-barang elektronik terbilang lesu dan mengalami penurunan. Berdasarkan analisa Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel, penurunan daya beli masyarakat akan produk-produk elektroni selama bulan Ramadan ini mengalami penurunan antara 15 persen hingga 20 persen. Ini dikarenakan masyarakat lebih berkonsentrasi membeli barang kebutuhan pokok dan pakaian ketimbang membeli perlengkapan elektronik.
Kepala BPS Kalsel, Dyan Pramono menuturkan fenomena menurunnya daya beli masyarakat terhadap produk elektronik selama bulan Ramadan memang sudah lumrah terjadi. “Apalagi, sekarang produk-produk elektronik juga ikut-ikutan mengalami kenaikan harga. Sehingga, masyarakat cenderung enggan atau menunda dulu hasratnya untuk membeli barang-barang elektronik,” ungkap Dyan kepada Radar Banjarmasin, belum lama tadi.
Dyan menjelaskan di luar bulan Ramadan, penjualan barang elektronik selalu cenderung stabil. “Kalaupun ada penurunan di bulan-bulan tertentu, penjualan produk elektronik justru akan kembali mengalami kenaikan di bulan-bulan selanjutnya. Ini dikarenakan permintaan masyarakat akan produk elektronik cukup tinggi. Apalagi, kalau ada produk elektronik baru atau ada tambahan penghasilan, seperti bonus bagi karyawan swasta atau gaji ke-13 bagi PNS,” paparnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Radar Banjarmasin, jelang Lebaran suasana di beberapa toko elektronik di Banjarmasin terbilang lengang. “Penjualan bulan Ramadan memang tidak sebanyak biasanya. Tapi, bagi kami ini sudah hal biasa. Biasanya penjualan elektronik akan kembali ramai setelah Lebaran,” ungkap Ari, supervisor sebuah toko elektronik ternama di bilangan Kayutangi, Banjarmasin.
Ari menuturkan selama Ramadan ini, barang elektronik yang paling banyak dibeli konsumen adalah penyejuk ruangan (AC) dan lemari es. “Mungkin karena suhu selama Ramadan ini yang cenderung panas, sehingga masyarakat lebih memilih membeli AC. Kalau lemari es, banyak dibeli oleh konsumen yang memiliki usaha berjualan minuman segar,” katanya.(oza)
Kepala BPS Kalsel, Dyan Pramono menuturkan fenomena menurunnya daya beli masyarakat terhadap produk elektronik selama bulan Ramadan memang sudah lumrah terjadi. “Apalagi, sekarang produk-produk elektronik juga ikut-ikutan mengalami kenaikan harga. Sehingga, masyarakat cenderung enggan atau menunda dulu hasratnya untuk membeli barang-barang elektronik,” ungkap Dyan kepada Radar Banjarmasin, belum lama tadi.
Dyan menjelaskan di luar bulan Ramadan, penjualan barang elektronik selalu cenderung stabil. “Kalaupun ada penurunan di bulan-bulan tertentu, penjualan produk elektronik justru akan kembali mengalami kenaikan di bulan-bulan selanjutnya. Ini dikarenakan permintaan masyarakat akan produk elektronik cukup tinggi. Apalagi, kalau ada produk elektronik baru atau ada tambahan penghasilan, seperti bonus bagi karyawan swasta atau gaji ke-13 bagi PNS,” paparnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Radar Banjarmasin, jelang Lebaran suasana di beberapa toko elektronik di Banjarmasin terbilang lengang. “Penjualan bulan Ramadan memang tidak sebanyak biasanya. Tapi, bagi kami ini sudah hal biasa. Biasanya penjualan elektronik akan kembali ramai setelah Lebaran,” ungkap Ari, supervisor sebuah toko elektronik ternama di bilangan Kayutangi, Banjarmasin.
Ari menuturkan selama Ramadan ini, barang elektronik yang paling banyak dibeli konsumen adalah penyejuk ruangan (AC) dan lemari es. “Mungkin karena suhu selama Ramadan ini yang cenderung panas, sehingga masyarakat lebih memilih membeli AC. Kalau lemari es, banyak dibeli oleh konsumen yang memiliki usaha berjualan minuman segar,” katanya.(oza)