BANJARMASIN – Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel merilis hasil survey terbarunya terkait produksi industri manufaktur besar dan sedang (q-to-q) Di Kalsel. Berdasarkan data BPS Kalsel, pada triwulan I tahun 2015 mengalami pertumbuhan negatif sebesar 2,06 persen dibanding produksi industri triwulan IV tahun 2014. Hal yang sama terjadi juga di tingkat nasional, di mana produksi industri manufaktur besar dan sedang rata-rata mengalami pertumbuhan negatif sebesar 0,71 persen.
Menurut Kepala BPS Kalsel, Dyan Pramono pertumbuhan negatif produksi tersebut terutama disokong oleh tiga kelompok industri besar dan sedang. Masing-masing industri makanan (KBLI-10) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 2,03 persen, industri minuman (KBLI-11) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 1,61 persen dan industri kayu, barang dari kayu (KBLI-16) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 2,22 persen. “Sedangkan dua kelompok industri lainnya mengalami pertumbuhan positif produksi, yakni industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI-20) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 0,61 persen dan industri karet, barang dari karet (KBLI-22) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 0,32 persen,” ungkap Dyan. .
Dikatakan Dyan, apabila pertumbuhan industri besar dan sedang pada triwulan I tahun 2015 dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya (y-on-y), maka industri besar dan sedang di Kalsel pada triwulan ini mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,75 persen. “Pertumbuhan ini berada dibawah rata-rata pertumbuhan nasional yang mampu tumbuh positif sebesar 5,05 persen. Kelompok industri yang mempunyai andil besar dalam mendukung pertumbuhan positif produksi tersebut adalah industri makanan (KBLI-10) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,91 persen, industri kayu, barang dari kayu dan barang anyaman dari bambu yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 3,58 persen,” sebutnya.
Sedangkan industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI-20) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 0,98 persen. “Untuk kelompok industri yang mengalami pertumbuhan negatif adalah industri minuman (KBLI-11) yang menalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 1,73 persen dan industri karet, barang dari karet/plastik (KBLI-22) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 1,00 persen,” tandasnya.(oza)
Menurut Kepala BPS Kalsel, Dyan Pramono pertumbuhan negatif produksi tersebut terutama disokong oleh tiga kelompok industri besar dan sedang. Masing-masing industri makanan (KBLI-10) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 2,03 persen, industri minuman (KBLI-11) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 1,61 persen dan industri kayu, barang dari kayu (KBLI-16) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 2,22 persen. “Sedangkan dua kelompok industri lainnya mengalami pertumbuhan positif produksi, yakni industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI-20) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 0,61 persen dan industri karet, barang dari karet (KBLI-22) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 0,32 persen,” ungkap Dyan. .
Dikatakan Dyan, apabila pertumbuhan industri besar dan sedang pada triwulan I tahun 2015 dibandingkan dengan triwulan yang sama pada tahun sebelumnya (y-on-y), maka industri besar dan sedang di Kalsel pada triwulan ini mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,75 persen. “Pertumbuhan ini berada dibawah rata-rata pertumbuhan nasional yang mampu tumbuh positif sebesar 5,05 persen. Kelompok industri yang mempunyai andil besar dalam mendukung pertumbuhan positif produksi tersebut adalah industri makanan (KBLI-10) yang mengalami pertumbuhan positif sebesar 0,91 persen, industri kayu, barang dari kayu dan barang anyaman dari bambu yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 3,58 persen,” sebutnya.
Sedangkan industri bahan kimia dan barang dari bahan kimia (KBLI-20) yang mengalami pertumbuhan positif produksi sebesar 0,98 persen. “Untuk kelompok industri yang mengalami pertumbuhan negatif adalah industri minuman (KBLI-11) yang menalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 1,73 persen dan industri karet, barang dari karet/plastik (KBLI-22) yang mengalami pertumbuhan negatif produksi sebesar 1,00 persen,” tandasnya.(oza)