Disarankan Beralih ke Gula Premium

LEBIH MAHAL - Masyarakat Kalsel diimbau untuk
mengalihkan kebiasaan mengkonsumsi gula rafinasi
ke gula premium.
BANJARMASIN – Tingkat konsumsi masyarakat Kalsel akan gula pasir tenyata sangat tinggi. Berdasarkan data Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kalsel, dalam sebulan permintaan gula pasir di Kalsel mencapai lebih dari 10 ribu ton. Tingginya tingkat konsumsi gula tersebut, membuat Disperindag Kalsel memutar otak agar stok gula di Kalsel dapat terus terpenuhi.
    “Untuk itu, kami selalu melakukan koordinasi dengan pihak distributor gula di Kalsel. Sehingga, bisa dipantau apakah stok gula tetap terpenuhi atau tidak. Tingginya angka konsumsi gula di Kalsel ini tidak menutup kemungkinan juga menyebabkan inflasi,” ungkap Kadisperindag Kalsel, Farida Wariansi.

    Farida menyarakan supaya stok gula di Kalsel tetap terpenuhi dengan lancar, maka ada baiknya masyarakat mulai mencoba produk gula premium. “Harga gula premium memang lebih mahal. Tapi, kalau mengkonsumsi gula premium, maka akan menurunkan tingkat kebutuhan terhadap gula pasir biasa (rafinasi). Dengan demikian, gula pasir biasa dapat diarahkan kepada para konsumen kelas menengah ke bawah yang lebih memerlukan,” urainya.
    Selain itu, gula premium juga mudah didapatkan dan kualitasnya jauh lebih baik daripada gula pasir biasa yang dijual di pasaran. “Sehingga, untuk keperluan konsumsi sehari-hari juga jauh lebih enak,” tambahnya.
    Di sisi lain, Farida juga menyarankan agar produk gula premium menjadi salah satu komditas yang dimasukkan dalam paket sembako atau parcel Lebaran. “Kalau bisa jangan menyertakan gula pasir kiloan dalam parcel Lebaran. Pilihlah gula premium, sehingga tampilannya lebih cantik dan menarik. Setidaknya, sama kelasnya dengan biskuit kalengan dan makanan kemasan yang biasa disertakan dalam parcel Lebaran,” tandasnya.(oza)