BANGUN RUMAH - Para buruh bangunan di Banjarmasin mulai menaikkan besaran upah hingga Rp50 ribu per hari. |
Kebanyakan para buruh tersebut mengambil orderan kerja di wilayah perumahan. Jasa mereka kerap diperlukan oleh para kontraktor perumahan maupun pemilik rumah pribadi yang tinggal di kawasan perumahan. Salah satu buruh bangunan bernama Juman menjelaskan penyesuaian besaran upah tersebut lantaran melihat keadaan perekonomian sekarang. “Sebagaimana diketahui, harga kebutuhan pokok sudah mengalami kenaikan. Sehingga, wajar kiranya apabila kami menuntut penyesuaian upah,” ujar Juman.
Diungkapkan Juman, penyesuaian tarif buruh bangunan tersebut memang tidak baku. “Saya meminta masyarakat bisa memaklumi hal ini. Karena, kami tidak bekerja pada sebuah badan atau perusahaan.. Jadi, tergantung permintaan konsumen. Kalaupun di kawasan lain upah buruh bangunan lebih murah atau lebih mahal, itu tergantung kondisi ekonomi di daerahnya masing-masing,” urainya.
Sementara itu, Kepala BPS (Badan Pusat Statistik) Kalsel, Dyan Pramono menjelaskan penyesuaian upah buruh di Kalsel memang marak terjadi sejak awal tahun 2012. Hal ini disebabkan adanya inflasi di Kalsel yang nyaris mencapai angka 5 persen. “Karena inflasi itulah, harga sembako juga ikut terdongkrak mengalami kenaikan. Sehingga, menyebabkan para buruh bangunan juga turut menyesuaikan besaran upahnya,” katanya.
Sayangnya, BPS Kalsel belum melakukan survey terkait penyesuaian besaran upah buruh bangunan tersebut. “Mungkin survey untu besaran upah buruh ini akan kami lakukan pada pertengahan tahun ini,” pungkasnya.(oza)