Sulit Tawarkan Marla ke investor

BANJARMASIN – PT Pelindo III Banjarmasin masih kesulitan dalam mencari investor untuk memanfaatkan lahan Martapura Lama (Marla). Sebagai pemilik lahan, PT Pelindo III menginginkan agar lahan di Marla bisa dikelola secara profit oleh pihak ketiga dengan status profit sharing. Namun, hingga kini upaya PT Pelindo III Banjarmasin untuk mencari investor sebagai pengelola Marla masih belum membuahkan hasil.
General Manager PT Pelindo III Banjarmasin, Hengky Jajang Herasmana menuturkan ada beberap faktor yang menyebabkan pihaknya kesulitan dalam mencari investor untuk mengelola lahan di Marla. “Diantaranya faktor karakteristik lahan Marla yang merupakan lahan rawa. Sehingga, kalau ingin dibangun gedung yang permanen akan memerlukan biaya yang sangat mahal,” urainya.
Akibatnya, investor yang sebelumnya sempat tertarik, belakangan justru mengurungkan niat untuk berinvestasi di Marla lantaran faktor lahan tersebut. “Sebelumnya ada sebuah perusahaan perhotelan yang berminat. Tapi, setelah melakukan pengecekan mengenai kondisi lahan, mereka memutuskan batal berinvestasi. Alasannya, kalau membangun hotel di Marla, biaya membuat pondasinya jauh lebih mahal ketimbang membangun gedungnya,” paparnya.
Kendatipun demikian, Hengky menyatakan masih melakukan upaya dan lobi-lobi untuk menarik investor ke lahan strategis berukuran 5 hektar tersebut. “Kebetulan, PT Pelindo memiliki anak perusahaan di bidang konstruksi yang kini sedang melakukan pengerjaan proyek jalan di Bali. Ke depan, kami akan melakukan koordinasi dengan perusahaa tersebut agar Marla bisa lebih memiliki nilai jual kepada investor,” sambungnya.
Di sisi lain, Hengki menuturkan tidak hanya faktor karakteristik lahan yang bikin Marla kurang diminati investor. “Belum tersedianya aliran listrik dan fasilitas air minum di Marla membuat juga menjadi bahan pertimbangan oleh para investor,” tandasnya.(oza)