 |
| Zackie Hafizie |
Namun, lantaran kurs Dollar kerap mengalami fluktuasi, maka disepakati menggunakan patokan kurs dari Dirjen Pajak yang selalu dimutahkirkan setiap satu minggu sekali, tepatnya di hari Selasa Sore.”Dengan diterapkannya instruksi dari Kemenhub RI tersebut, tentunya akan semakin memudahkan transaksi di lingkup perhubungan, termasuk PT Ambapers. Sehingga, para pengguna jasa PT Ambapers tidak perlu lagi susah-susah menyiapkan uang Dollar AS untuk melakukan pembayaran,” ungkap Zacky kepada Radar Banjarmasin, kemarin (12/2).
Zakie menuturkan selain memudahkan pembayaran, kebijakan ini juga bisa meningkatkan efisiensi dan efektifitas kinerja para petugas PT Ambapers, sekaligus menjadikan status mata uang Rupiah agar lebih dihargai dan jadi tuan rumah di wilayah kerja sendiri. ”Kapal-kapal asing, terutama yang mengangkut hasil tambang, juga wajib melakukan pembayaran dengan mata uang Rupiah ketika melintasi alur Barito. Ini tentunya menjadi sebuah wujud kebanggan dan kecintaan kami terhadap Rupiah,” urainya.
Di sisi lain, mengenai besaran tarif, PT Ambapers belum menerapkan tarif baru. ”Tarif pungutan bagi kapal pengangkut hasil tambang yang melalui alur Barito adalah $0,30 sen per ton. Selama ini, yang masih mendominasi jasa PT Ambapers adalah kapal-kapal pengangkut batubara dari dalam dan luar negeri. Selebihnya, kapal pengangkut kayu dan material hasil alam lainnya juga dikenakan biaya,” paparnya.
Untuk tahun 2015 ini, Zacky menjelaskan PT Ambapers menargetkan omzet sebanyak Rp16 miliar. ”Mudah-mudahan, pencanangan target tersebut bisa tercapai. Sehingga, ke depan kualitas pelayanan PT Ambapers juga bisa semakin ditingkatkan,” tandasnya.(oza)