BANJARMASIN – Popularitas bisnis jual beli batu akik di Kalsel semakin menjadi. Alhasil, bisnis batu akik di Kalsel menjadi kian kesohor, bahkan hingga ke Pulau Jawa dan luar negeri. Banyak jenis batu akik asal Kalsel yang laris manis dijual di toko-toko perhiasan dan permata di Pulau Jawa. Sebagian lagi, juga banyak terjual ke mancanegara melalui jasa perdagangan online.
Sayangnya, para perajin batu akik di Kalsel masih belum dibina dan diperhatika oleh pemerintah. Alhasil, para perajin batu akik di Kalsel tingkat kesejahteraannya masih belum sebanding dengan harga batu-batu akik yang dijual di tingkat pedagang. Hal inilah yang menjadi perhatian khusus dari tokoh pengusaha muda Kalsel, Said Kamaruzzaman. Menurut Said, para perajin batu akik di Kalsel harus
diperhatikan dan layak mendapatkan pembinaan kewirausahaan dari pemerintah. “Pemerintah harus menjadikan sentra bisnis pengolahan batu akik sebagai salah satu sumber industri kreatif di Kalsel. Untuk itu, para perajin batu akik di Kalsel perlu dibina dan diperhatikan dengan baik,” ungkap Said kepada Radar Banjarmasin.
Said menuturkan program pembinaan tersebut juga sangat penting untuk mengembangkan potensi bisnis batu akik di Kalsel. “Dengan memberikan pembinaan yang tepat dan terarah, para perajin batu akik di Kalsel tentunya akan lebih cermat dan teliti dalam mengolah batu akik. Sehingga, selain meningkatkan kualitas produk, batu akik asal Kalsel juga bisa berpotensi untuk dijual di luar negeri,” urai pria yang juga aktif dalam organisasi Kadin Kalsel tersebut.
Di sisi lain, Birhasani, salah satu pedagang batu akik asal Banjarmasin mendukung apabila para perajin batu akik diberikan pembinaan oleh pemerintah daerah. “Para perajin batu akik adalah ujung tombak bisnis ini. Kalau kinerja mereka bagus, tentunya batu akik yang mereka olah juga semakin bagus. Tinggal bidang pengemasan dan penjualan yang perlu diperkuat. Nah, saya kira pemerintah perlu memberikan pembinaan di dua bidang tersebut,” tandasnya.(oza)
Sayangnya, para perajin batu akik di Kalsel masih belum dibina dan diperhatika oleh pemerintah. Alhasil, para perajin batu akik di Kalsel tingkat kesejahteraannya masih belum sebanding dengan harga batu-batu akik yang dijual di tingkat pedagang. Hal inilah yang menjadi perhatian khusus dari tokoh pengusaha muda Kalsel, Said Kamaruzzaman. Menurut Said, para perajin batu akik di Kalsel harus
diperhatikan dan layak mendapatkan pembinaan kewirausahaan dari pemerintah. “Pemerintah harus menjadikan sentra bisnis pengolahan batu akik sebagai salah satu sumber industri kreatif di Kalsel. Untuk itu, para perajin batu akik di Kalsel perlu dibina dan diperhatikan dengan baik,” ungkap Said kepada Radar Banjarmasin.
Said menuturkan program pembinaan tersebut juga sangat penting untuk mengembangkan potensi bisnis batu akik di Kalsel. “Dengan memberikan pembinaan yang tepat dan terarah, para perajin batu akik di Kalsel tentunya akan lebih cermat dan teliti dalam mengolah batu akik. Sehingga, selain meningkatkan kualitas produk, batu akik asal Kalsel juga bisa berpotensi untuk dijual di luar negeri,” urai pria yang juga aktif dalam organisasi Kadin Kalsel tersebut.
Di sisi lain, Birhasani, salah satu pedagang batu akik asal Banjarmasin mendukung apabila para perajin batu akik diberikan pembinaan oleh pemerintah daerah. “Para perajin batu akik adalah ujung tombak bisnis ini. Kalau kinerja mereka bagus, tentunya batu akik yang mereka olah juga semakin bagus. Tinggal bidang pengemasan dan penjualan yang perlu diperkuat. Nah, saya kira pemerintah perlu memberikan pembinaan di dua bidang tersebut,” tandasnya.(oza)