Penjualan Helm Alami Penurunan

PENGAMAN KEPALA – Penjualan helm sedang mengalami
penurunan. Penyebabnya, diprediksi karena ada kenaikan harga
helm. 
BANJARMASIN – Usaha penjualan perlengkapan untuk pengendara sepeda motor memang cukup menjanjikan. Mengingat, para pengguna roda dua di Kalsel sangat banyak jumlahnya. Alhasil, para pengendara motor tersebut menjadi konsumen utama para pedagang perlengkapan para pengendara motor. Apalagi, produk perlengkapan untuk pengendara motor sangat beragam dan harganya juga relative terjangkau.
       Namun, sejak pertengahan tahun lalu, khusus perlengkapan pengendara motor untuk keamanan kepala alias helm, angka penjualannya menurun cukup tajam. Padahal, di masa-masa sebelumnya helm termasuk jenis dagangan yang paling laris. Kenaikan harga produk helm ini diprediksi jadi pemicu menurunnya angka penjualan. “Kalau dulu kan harga helm kisarannnya Rp110 ribuan sampai Rp150 ribuan yang paling mahal. Sekarang, harga helm sudah disesuaikan, yakni lebih mahal Rp10 ribuan hingga Rp15 ribuan per buah,” ungkap Anas, seorang pedagang perlengkapan pengendara motor di bilangan Kayutangi, kemarin (18/2).

       Anas menuturkan selain kenaikan harga, bonus helm standar diler ketika membeli motor juga jadi salah satu indikasi penurunan penjualan helm. “Ketika ditawari, konsumen biasanya menjawab sudah dapat helm bonus ketika beli motor. Sehingga, mereka merasa tidak perlu lagi beli helm baru,” urainya.
       Kendatipun demikian, Anas tidak patah semangat. Disadarinya, helm bukan satu-satunya produk yang bisa dijual. “Masih banyak produk lain seperti jas hujan, sarung tangan, masker, hingga rompi khusus pengendara motor. Walaupun harganya lebih murah dari helm, tapi konsumen tetap antusias untuk membelinya,” urainya.
       Ditanyakan mengenai persaingan, Anas mengaku sekarang semakin ketat. “Sekarang para pedagang perlengkapan kendaraan bermotor memperhatikan benar harganya. Kalau jual agak mahal sedikit saja dengan yang lain, pasti konsumen akan berpaling,” tandasnya.(oza)