MINIM - Banjir di Pulau Jawa menyebabkan pasokan beras Jawa ke Banjarmasin terhambat. |
Basri, pedagang beras di kawasan Pasar Lama Banjarmasin menuturkan sudah sejak seminggu ini distributor tidak mengantarkan produk beras Jawa ke tokonya. “Beberapa waktu lalu sempat dikontak via telelpon. Menurut distributor, pasokan beras Jawa saat ini sedang terbatas. Soalnya, di Jawa sedang dilanda banjir. Padi-padi yang tadinya mau memasuki musim panen, terlanjur terendam banjir,” ungkap Basri kepada Radar Banjarmasin, kemarin (17/2).
Basri menuturkan biasanya dalam seminggu pihak distributor menyalurkan sedikitnya 200 kilogran beras Jawa berbagai merek. Namun, belakangan ini, hanya ada dua merek saja yang dijual di tokonya. “Harganya juga mengalami kenaikan. Yang tadinya berkisar Rp10 ribuan per liter, sekarang sudah mencapai Rp11 ribu hingga Rp13 ribuan per liter,” urainya.
Sementara itu, pasokan beras lokal khas Banjar dikatakan Basri masih cenderung normal dan harganya juga stabil. “Untuk jenis beras khas Banjar seperti Siam Unus dan Karang Dukuh tetap tersedia. Sekarang harganya mulai Rp9 ribuan hingga Rp12 ribuan per liter, tergantung kualitas,” urainya.
Disinggung mengenai banjir yang juga terjadi di sejumlah wilayah di Kalsel, Basti mengaku khawatir. “Tidak menutup kemungkinan banjir yang terjadi di Kalsel juga akan berdampak terhadap pasokan beras lokal. Namun, saya berharap semuanya aman-aman saja, sehingga harga beras lokal khas Banjar tetap stabil harganya,” tandasnya.
Sementara itu, Ayu, salah satu konsumen beras Jawa mengaku tidak mengeluhkan dengan naiknya harga beras Jawa tersebut. “Kalau menurut saya, tidak apa-apa harganya mahal asalkan stoknya tetap tersedia,” pungkasnya.(oza)