Nelayan Perlu Dilatih TI

MEMPRIHATINKAN - Kondisi ekonomi nelayan di Kalsel masih
dalam katagori miskin.
BANJARMASIN – Tingkat kesejahteraan ekonomi nelayan di Kalsel ternyata masih jauh di bawah standar. Penyebabnya, para nelayan di Kalsel kesulitan dalam memasarkan ikan hasil tangkapannya. Berdasarkan data dari Badan Penelitian dan Pengembangan Komunikasi dan Informatika (BP2KI) Banjarmasin, sebanyak 36.429 nelayan perairan laut di Kalsel masih dalam katagori miskin. Sedangkan, untuk nelayan perairan umum (sungai, danau, rawa), mencapai sekitar 67.657 orang nelayan yang masih dalam katagori miskin.
    ”Kalau melihat data tersebut, tentunya sangat memprihatinkan sekali kondisi ekonomi para nelayan perairan laut dan nelayan perairan umum di Kalsel. Kondisi kehidupan mereka sekarang masih dalam katagori miskin. Padahal, perairan di Kalsel sangat kaya ikan,” ungkap Kepala BP2KI Banjarmasin, Hj Laila Suria kepada Radar Banjarmasin, kemarin (10/2).
    Laila menuturkan setelah diteliti, ternyata para nelayan di Kalsel kesulitan dalam hal memasarkan ikan hasil tangkapan. ”Para nelayan Kalsel sangat tergantung dengan tengkulak. Selain itu, di tingkat tengkulak tidak ada patokan harga baku untuk ikan yang dijual oleh nelayan. Alhasil, banyak nelayan yang justru merugi,” paparnya.

    Untuk itu, demi membantu meningkatkan kesejahteraan ekonomi nelayan Kalsel, BP2KI Banjarmasin akan melakukan pembinaan berupa pelatihan Teknologi Informasi (TI). ”Para nelayan perlu kami latih TI agar bisa mengoperasikan alat penangkap ikan (fish finder). Dengan demikian, mereka bisa mengetahui koordinat atau lokasi di perairan yang banyak ikannya, sehingga bisa menangkap banyak ikan,” urainya.
    Di sisi lain, BP2KI Banjarmasin juga akan memberikan pelatihan pemasaran ikan melalui internet. ”Dengan memantau informasi melalui internet, diharapkan para nelayan bisa membuat patokan harga jual ikan. Sehingga, bisa menjual ikan sesuai dengan harga pasaran yang berlaku dan tidak bergantung lagi dengan tengkulak,” sambungnya.
    Dijadwalkan, program pelatihan TI kepada nelayan di Kalsel tersebut akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini hingga akhir tahun 2015. ”Kami juga akan berkoordinasi dengan Pemprop Kalsel untuk membantu penyediaan sarana dan prasarana TI bagi nelayan,” tandasnya.(oza)