Developer Lirik Kawasan Banua Enam

BANJARMASIN – Semakin pesatnya perkembangan ekonomi di kawasan Banua Enam (Kabupaten Tapin, HSS, HST, HSU, Balangan, dan Tabalong) memberikan daya pikat tersendiri bagi para pebisnis. Tak terkecuali para developer Kalsel yang kini mulai membangun kawasan perumahan di sana. Alhasil, di kawasan Banua Enam sekarang sudah banyak developer yang menawarkan berbagai jenis rumah, mulai dari yang sederhana hingga yang terkesan mewah.
    Hal ini diakui oleh Ketua Dewan Pengurus Daerah Real Estat Indonesia (DPD REI) Kalsel, Royzani Sjachriel. Menurutnya, kawasan Banua Enam sangat potensial bagi bisnis perumahan. “Lahan di kawasan Banua Enam masih sangat luas dan memungkinkan untuk dibuat kawasan perumahan. Apalagi, masyarakat di Banua Enam juga sangat memerlukan tempat tinggal pribadi, terutama bagi para pendatang yang mencari penghidupan di sana,” ungkap Roy kepada Radar Banjarmasin, belum lama tadi.

    Roy menilai kawasan Banua Enam juga berpotensi untuk dijadikan area investasi di bidang property lainnya. “Tidak menutup kemungkinan, kalau di kawasan Banjarmasin, Banjarbaru, dan Martapura kan sudah padat perumahannya. Sehingga, bisa menarik minat investor dari luar Kalsel untuk membuat areal pergudangan atau pertokoan terpadu. Kalau investor-investor ini sudah masuk kesana, tidak menutup kemungkinan ke depan Banua Enam akan semakin maju dan modern,” urainya.
    Sementara itu, salah satu developer perumahan asal Kabupaten Tapin, Yogie Agustianoor tak menampik bisnis perumahan di daerahnya semakin lama semakin mengeliat. “Bahkan, saking menggiurkannya bisnis ini, sekarang semakin memunculkan banyak developer-developer baru di kawasan Banua Enam, yakni para developer yang tadinya pengusaha lokal,” urainya.
    Yogie sendiri sekarang sedang membangun kawasan perumahan sederhana di Binuang yang dinamakan Griya Pinang Asri. “Kecenderungan konsumen di Banua Enam adalah ingin melihat unit perumahannya terlebih dahulu. Jadi, para developer di sini sistemnya, membangun dulu baru bisa menjual. Kalau sekadar masih lahan, akan cenderung sulit menjualnya,” tandasnya.(oza)