Daya Jual UMKM Kalsel masih Lemah

BANJARMASIN - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kalsel, Hj Farida Wariansi menilai daya jual produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Kalsel masih lemah. Ini dikarenakan produk-produk UMKM Kalsel belum seluruhnya menerapkan standar baku dalam hal pengemasan. Selain itu, masih terbatasnya media promosi, juga membuat produk UMKM Kalsel tidak banyak dikenal secara luas dan nasional.

"Harus diakui, produk-produk UMKM Kalsel masih banyak yang kurang inovatif. Sehingga, dalam pemasarannya masih belum maksimal," ungkap Farida kepada Radar Banjarmasin di usai melakukan Rapat Koordinasi dengan Disperindag seluruh Kabupaten/Kota, Selasa (17/2) siang.


Sebagai solusi, Farida mengimbau agar para pelaku UMKM Kalsel mencontoh produk-produk UMKM asal Pulau Jawa. Yakni, produk-produk yang dijual dengan kemasan menarik, namun tetap mengedepankan kualitas. "Misalnya, produk keripik singkong asal Bandung layak dicontoh. Bahan bakunya memang singkong, tapi mereka mengolahnya dengan cara yang kreatif dan berbeda," paparnya.

Dari segi pemasaran juga tidak hanya menerapkan sistem pemasaran langsung ke konsumen. "Mereka berinovasi dengan menjual secara online melalui media sosial. Sehingga, pangsa pasarnya luas dan meliputi berbagai kalangan," ujarnya.

Di sisi lain, Farida menuturkan Disperindag Kalsel juga kerap melakukan pembinaan kepada para pelaku UMKM di Kalsel. "Pembinaan yang kami lakukan selama ini lebih banyak berupa pelatihan. Diharapkan, melalui pelatihan kualitas UMKM Kalsel bisa lebih baik," tandasnya.(oza)