KNPI Kalsel Kawal Pemerintahan Jokowi-JK

AKRAB - Sejumlah pengurus KNPI Kalsel menggelar jumpa
pers usai seminar.
BANJARMASIN - Diskusi menarik terjadi di aula gedung Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kalsel, Kamis (28/1). Para anggota Organisasi Kepemudaan (OKP) bersama sejumlah pengurus KNPI Kalsel menggelar sarasehan diskusi mengenai 100 Hari Kepemimpinan Jokowi-JK.

Dari hasil diskusi tersebut, KNPI Kalsel menilai kepemimpinan Jokowi-JK yang baru 100 hari lebih tersebut tergolong prematur.  "Dengan kata lain, program-program yang dilaksanakan oleh Jokowi-JK masih belum maksimal diwujudkan. Harus diakui ada sejumlah program yang sampai sekarang belum berhasil dijalankan," ungkap Hasan Ismail, Ketua KNPI Kalsel dalam sesi jumpa pers usai acara.


Kendati demikian, Hasan menyatakan KNPI Kalsel berharap apa yang terjadi di pusat  diharapkan bisa stabil. Sehingga, membawa dampak yang positif bagi daerah. "Misalnya, dengan stabilnya kondisi pemerintahan di pusat, maka akan menciptakan kestabilan kondisi di daerah. Meliputi kestaabilan hukum, ekonomi, politik, dan berbagai aspek kebangsaan lainnya. Jangan hanya sekadar janji-janji politik saja, tapi juga harus ada wujud nyata," urainya.

Selain itu, Hasan tak menampik masa 100 hari masa kerja bukan menjadi indikator mutlak dalam menilai kinerja Jokowi-JK. "Memang, kalau dilihat dari 100 hari dalam kepemimpinan pasti yang sering ditonjolkan adalah yang negatifnya saja. Padahal, ke depan belum tentu akan seperti ini terus, bisa saja lebih baik. Yang penting sekarang kalangan pemuda,  baik pusat dan daerah harus benar-benar fokus mengawal pemerintahan Jokowi-JK, kalau ada kebijakan yang merugikan rakyat, KNPI pasti bertindak," paparnya.

Di sisi lain, ketika ditanyakan sikap KNPI Kalsel mengenai friksi antara KPK-Polri, Hasan punya jawaban sendiri. "Presiden harus tegas, supaya friksi antara KPK-Polri bisa diselesaikan. Karena, tidak etis apabila kedua lembaga penegak hukum di Indonesia tersebut berseteru," tandasnya.(oza)