Pertamina Terapkan Sistem Deposit

ISI BENSIN - Pertamina memberlakukan sistem deposit untuk
mengantisipasi selisih harga pesanan BBM yang dilakukan oleh
SPBU.
BANJARMASIN - Keputusan pemerintah menurunkan harga BBM mulai Senin (19/1) ini dijamin tidak akan merugikan para pemilik SPBU. Pasalnya, menurut penuturan Humas Pertamina Balikpapan, Andarwati, Pertamina akan menerapkan sistem deposit bagi para pemilik SPBU.

Dijelaskan wanita yang akrab disapa Andar tersebut, para pemilik SPBU yang terlanjur membeli BBM dari Pertamina dengan harga lama, maka selisihnya akan dihitung sebagai deposit untuk pemesanan pembelian BBM selanjutnya dengan harga baru. "Dengan demikian, para pemilik SPBU tinggal menambah biaya sedikit saja untuk membeli BBM. Sehingga, mereka tidak dirugikan, justru diuntungkan kan," ungkap Andar via pesan singkat kepada Radar Banjarmasin, Sabtu (17/1).


Dikatakan Andar, harga baru penjualan BBM dari Pertamina ke SPBU sudah diberlakukan sejak kemarin (17/1). "Artinya, sebelum penurunan harga jual BBM dari SPBU ke konsumen diberlakukan, harga jual BBM dari Pertamina ke SPBU sudah turun duluan. Lagipula, sebagian besar stok BBM harga lama yang ada di tiap SPBU diprediksi akan habis hari ini atau besok (18/1)," paparnya.

Untuk itu, Andar mengimbau agar para pemilik SPBU jangan merasa seakan-akan merugi akibat penurunan harga BBM. "Masih ada waktu dua hari (Sabtu-Minggu) untuk menghabiskan stok BBM harga lama. Kalaupun masih ada sisanya dan harus dijual ke konsumen dengan harga baru, toh para pemilik SPBU dapat menghitung selisihnya sebagai deposit untuk pemesanan BBM selanjutnya," urainya.

Sementara itu, salah satu pemilik SPBU di Banjarmasin, H Syaibani mengaku lebih suka apabila pihak Pertamina menerapkan sistem refund ketimbang deposit. "Kalau dengan sistem refund, kan kami bisa terima selisih berupa uang tunai. Tapi, karena Pertamina telah memutuskan memberlakukan sistem deposit, ya kami terima saja. Yang penting pasokan BBM tetap aman dan tersedia berapapun harganya," kata H Syaibani kepada Radar Banjarmasin via ponsel (17/1).

Di sisi lain, H Syaibani berharap agar kebijakan pemerintah menurunkan harga BBM bisa memberikan dampak positif terhadap perekonomian rakyat. "Mudah-mudahan, turunnya harga BBM ini juga bisa diikuti dengan turunnya harga bahan-bahan pokok. Sebagaimana diketahui, penyebab naiknya harga bahan-bahan pokok kan dikarenakan kenaikan harga BBM beberapa waktu lalu," tandasnya.

Sementara itu, Ketua Hiswana Migas Kalsel, Ady Chairuddin masih belum dapat dikonfirmasi. Hingga berita ini diturunkan, yang bersangkutan tidak merespon ketika dihubungi via ponsel. Pesan singkat yang dikirimkan juga tidak dibalas.(oza)