HARAPAN BARU - Sektor bisnis ekonomi kreatif perlu dimaksimalkan oleh pemerintah daerah Kalsel. |
BANJARMASIN –
Potensi ekonomi kreatif Kalsel sebenarnya sangat besar. Namun, masih kurangnya
pembinaan dan permodalan, membuat para pegiat sektor usaha ekonomi kreatif
seolah jalan di tempat. Sektor usaha ekonomi kreatif seperti kerajinan kain
sasirangan, pengolahan anyaman purun, dan jajanan diyakini mampu mendongkrak
perekonomian masyarakat Kalsel.
Menurut Wakil Ketua Kadin Kalsel
Bidang Perbankan dan Permodalan, H Tajudin, sektor ekonomi kreatif Kalsel harus
dimaksimalkan. “Banyak pihak yang harus mendorong dan menggenjot geliat
ekonomi kreatif di Kalsel. Bukan hanya pemerintah daerah dan pihak swasta,
masyarakat juga harus melibatkan diri dalam memajukan sektor ekonomi kreatif
tersebut,” ungkap H Tajudin kepada Radar Banjarmasin, belum lama tadi.
Di sisi
lain, H Tajudin juga mengimbau agar pihak perbankan dapat melirik para pegiat
sektor ekonomi kreatif dalam hal mengucurkan fasilitas permodalan. “Yakni,
dengan memberikan kemudahan bagi para pegiat bisnis ekonomi kreatif dalam
memperoleh kredit permodalan. Dengan demikian, saya optimistis sektor ekonomi
kreatif di Kalsel akan semakin berkembang,” paparnya.
Hal senada
juga diungkapkan oleh Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kalsel, Bambang Supriyadi. Menurut
Bambang, sektor ekonomi kreatif di Kalsel masih lebih minim dibandingkan dengan
daerah lain. “Harus diakui, kreatifitas para pegiat bisnis ekonomi kreatif di
Kalsel masih jauh tertinggal dibandingkan di Pulau Jawa atau daerah Kalimantan lainnya. Namun, ini bukan sebuah persoalan
yang pelik, soalnya masih bisa diperbaiki dengan semakin memantapkan pembinaan
dan permodalan,” katanya.
Di sisi lain, gempuran pasar bebas juga
terus menekan para pegiat usaha ekonomi kreatif di Kalsel. “Sebagaimana
diketahui, kini produk kerajinan dari luar negeri semakin banyak dan beredar
luas di Kalsel. Kalau pengusaha kita tidak kreatif, maka akan semakin sulit
bersaing,” tandasnya.(oza)