Dikatakan Arie, apabila sinergisitas antara pelaku UMKM, Pemda, serta pihak ketiga terjalin solid dan kuat, tidak mustahil UMKM Kalsel akan semakin berkembang. "Sebenarnya UMKM Kalsel punya potensi. Tinggal, bagaimana antara tiga pihak tersebut secara intensif menjalin sinergi yang kuat dan memiliki visi selaras dalam mengembangkan UMKM," ungkap Arie kepada Radar Banjarmasin, belum lama tadi.
Arie menuturkan di Kalsel pelaku UMKM sangat banyak dan beragam. Namun, sayangnya produk-produk UMKM Kalsel justru masih kurang populer. Alhasil, daya jualnya juga rendah. "Kan sayang kalau seperti ini. UMKM Kalsel produktifitasnya tinggi. Tapi, nilai jualnya di pasaran lokal dan nasional masih terbilang rendah dibandingkan produk UMKM dari propinsi lain. Kalau sudah begini, tidak menutup kemungkinan UMKM Kalsel kelak akan kalah bersaing," paparnya.
Untuk itu, Arie menyampaikan ide agar Pemda Kalsel membuat sebuah pusat produk UMKM. "Dengan kata lain, Kalsel memerlukan sentra UMKM. Bisa diambil contoh mungkin seperti di daerah Jawa Barat yang membuat sentra UMKM di Cibaduyut. Selain terpusat, sentra UMKM di Cibaduyut ternyata cukup ampuh dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) bagi propinsi Jabar," urainya.
Di sisi lain, dengan adanya sentra UMKM, nilai jual dan popularitas produk UMKM juga bakal terdongkrak. "Saya harap Pemda Kalsel bisa mempertimbangkan untuk membuat sentra UMKM di Kalsel. Di samping itu, diharapkan sinergisitas antara UMKM, Pemda Kalsel, dan pihak ketiga bisa semakin solid, sehingga geliat UMKM di Kalsel dapat berkembang pesat," tandasnya.(oza)