Jegal Spekulan dengan Operasi Pasar

BONGKAR MUATAN – Suasana operasi pasar gas elpiji tiga
kilogram yang digelar oleh Pertamina Banjarmasin di Kantor
Kelurahan Teluk Dalam, kemarin (9/1). 
BANJARMASIN – Harga gas elpiji tiga kilogram di pasaran Kota Banjarmasin semakin tak terkendali. Berdasarkan pantauan Radar Banjarmasin, harga jual gas elpiji di tingkat pengecer di Kota banjarmasin bahkan mencapai Rp 20.000 hingga Rp 23.000 per tabung. Padahal, Pertamina menetapkan Harga Eceran Tertinggi (HET) gas elpiji tiga kilogram seharga Rp 15.500 di tingkat agen.
    Adanya gejolak kenaikan harga gas elpiji tiga kilogram yang semakin tak terkendali di tingkat pengecer tersebut diindikasi karena ada permainan dari pihak spekulan. Apalagi, pasokan gas elpiji tiga kilogram dari Pertamina juga sempat menipis. Alhasil, banyak masyarakat Kota Banjarmasin yang membeli gas elpiji tiga kilogram tersebut dengan harga di atas HET Pertamina.

    Pertamina nampaknya sudah mulai gerah dengan ulah para spekulan gas elpiji tiga kilogram tersebut. Untuk itu, Pertamina melakukan sejumlah upaya untuk menjegal sekaligus mempersempit ruang gerak para spekulan dalam melambungkan harga jual gas elpiji tiga kilogram. Salah satu upaya yang dilakukan oleh Pertamina adalah dengan melakukan operasi pasar di sejumlah kawasan di Kota Banjarmasin.
    Junior Sales Executive LPG Pertamina Banjarmasin, Choerul Anwar menuturkan kegiatan operasi pasar gas elpiji Pertamina di Banjarmasin sudah dimulai sejak beberapa hari yang lalu. ”Sebelumnya, kami sudah menggelar kegiatan operasi pasar di SPBU Adyaksa dan juga di Pekapuran. Hari ini (kemarin, red) kami menggelar operasi pasar di Kantor Kelurahan Teluk Dalam,” ungkap Choerul kepada Radar Banjarmasin, kemarin (9/1).
    Choerul menuturkan dalam operasi pasar yang digelar di Kantor Kelurahan Teluk Dalam, pihaknya menyediakan sedikitnya 560 tabung gas elpiji tiga kilogram. ”Tujuan operasi pasar ini adalah untuk memprioritaskan penjualan gas elpiji tiga kilogram secara langsung kepada masyarakat. Harga gas elpiji tiga kilogram yang kami jual dalam operasi pasar ini adalah Rp 15.500 per tabung,” tambah Choerul.
    Choerul menuturkan dengan kegiatan operasi pasar semacam ini diharapkan akan menjegal aksi para spekulan yang secara sepihak menaikkan harga jual gas elpiji tiga kilogram. ”Setidaknya, masyarakat tidak lagi membeli gas elpiji tiga kilogram dari spekulan nakal. Untuk menghindari agar operasi pasar ini tidak dimanfaatkan oleh para spekulan, kami membatasi satu orang hanya boleh membeli dua tabung gas elpiji tiga kilogram. Tentunya, dengan tetap menukar tabung yang lama atau sudah kosong,” urainya.
    Di sisi lain, untuk tahun ini, Choerul memperkirakan Kalsel akan mendapatkan tambahan kuota gas elpiji tiga kilogram. ”Diperkirakan akan ada tambahan pasokan sebanyak sepuluh persen. Yakni, yang tahun lalu Kalsel dapat jatah 41 metrik ton, untuk tahun 2015 ini akan ditambah menjadi 51 metrik ton,” tandasnya.(oza)