SERIUS - Salah satu pemuda Australia ikut membantu membuat telur asin di salah satu rumah anggota Hipmikindo Kota Banjarmasin. |
Ketua Hipmikindo Kota Banjarmasin, Yeni Mulyani menuturkan program magang singkat bagi pemuda asal Australia tersebut sebenarnya hanya bersifat insidentil. "Keberadaan mereka di Banjarmasin adalah untuk mempelajari budaya Banjar. Nah, kebetulan Hipmikindo Banjarmasin kan memiliki berbagai anggota dengan berbagai macam bidang usaha, ya sekalian saja mereka kami magangkan di tempat usaha anggota sekaligus belajar budaya Banjar," ungkap Yeni kepada Radar Banjarmasin.
Yeni mengajak para bule Australia tersebut untuk turun langsung mengerjakan produk-produk usaha kecil para anggota Hipmikindo Kota Banjarmasin. "Kami ajak mereka mengunjungi sentra pengolahan telur asin, sambal acan, kerupuk, dan usaha kerajinan para anggota Hipmikindo Banjarmasin. Mereka mengaku senang karena bisa dilibatkan langsung dengan kegiatan usaha para anggota Hipmikindo Kota Banjarmasin," paparnya.
Di sisi lain, melalui program magang tersebut, Yeni juga sekaligus menggali informasi mengenai kondisi usaha kecil di Australia dari para bule. "Mereka menuturkan peraturan usaha kecil di Australia sangat ketat. Tidak seperti di Banjarmasin yang diberikan kebebasan oleh pemerintah dalam membuat berbagai produk olahan dari rumah untuk dijual kepada masyarakat umum," katanya.
Sementara itu, Timothy Newman, salah satu peserta AIYEP asal Australia menuturkan sangat senang bisa magang di Hipmikindo Banjarmasin. "Ini pengalaman baru buat saya. Di Australia, saya belum pernah melakukan kegiatan industri rumahan seperti ini. Biasanya, kalau di Australia produk-produk olahan selalu dikerjakan oleh mesin," tandasnya.(oza)