Berharap Pembinaan dari LPJKD Kalsel

JUMPA PERS – Ketua DPD Askonas Kalsel, H Makmur kala
bertandang ke sekretariat LPJKD Kalsel, kemarin (8/1).
BANJARMASIN – Persaingan bisnis bidang jasa konstruksi tak dipungkiri semakin sengit. Untuk itu, para pelaku jasa konstruksi harus benar-benar memiliki kompetensi yang mumpuni agat bisa bertahan dalam menghadapi persaingan tersebut. Apalagi, penerapan era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 sudah semakin dekat. Tak ayal, pelaku jasa konstruksi yang masih minim kompetensinya, dipastikan akan tersingkir dengan sendirinya.
    Menurut Ketua Dewan Pengurus Daerah Asosiasi Kontraktor Nasional (DPD Askonas) Kalsel, H Makmur, pihak pelaku jasa konstruksi tidak bisa menghindari persaingan tersebut. Tiap pelaku jasa konstruksi baik yang skala besar maupun kecil mau tidak mau harus menghadapi ketatnya persaingan bisnis. “Bahkan, persaingan jasa konstruksi sekarang tidak main-main. Selain bersaing secara lokal, para pelaku jasa konstruksi juga harus menghadapi persaingan secara internasional dengan pelaku jasa konstruksi se-Asia Tenggara pada saat penerapan era MEA 2015 ini,” ungkap H Makmur usai acara jumpa pers di Sekretariat Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi Daerah (LPJKD) Kalsel, kemarin (8/1).

    H Makmur menilai sebagai persiapan dalam menghadapi persaingan tersebut, para pelaku jasa konstruksi harus benar-benar memiliki kompetensi. Di samping itu, pelaku jasa konstruksi juga harus membekali diri dengan pengetahuan mengenai keabsahan badan usaha dan lelang tender secara online. “Untuk itu, sekarang kami sedang mengajukan permohonan kepada LPJKD Kalsel untuk memberikan pembinaan kepada para pelaku jasa konstruksi. Terutama, para kontraktor yang tergabung dalam keanggotaan Askonas Kalsel yang rata-rata merupakan kontraktor kecil dan menengah,” tambahnya.
    H Makmur berharap dengan adanya pembinaan dari LPJKD Kalsel, para kontraktor yang tergabung dalam Askonas Kalsel akan semakin kompeten. “Sehingga, di masa mendatang akan semakin siap untuk menghadapi persaingan di tingkat lokal, nasional, bahkan kalau perlu hingga persaingan di tingkat internasional. Dengan demikian, ke depan tidak menutup kemungkinan para anggota Askonas Kalsel juga bisa berbicara di proyek-proyek berlevel nasional atau internasional,” paparnya.
    Sementara itu, Koordinator LPJKD Kalsel, Maskuri Hadi menyambut baik adanya permohonan pembinaan dari DPD Askonas Kalsel. “Memang sudah seharusnya LPJKD Kalsel melakukan program pembinaan terhadap para pelaku jasa konstruksi. Tujuannya, agar para pelaku jasa konstruksi di Kalsel bisa semakin mengetahui peraturan yang ditetapkan, sehingga bisa menghindari kesalahan-kesalahan dalam melakukan pekerjaannya,” tandasnya.(oza)