ASMI Dikunjungi Bule Australia



DARI AUSTRALIA - Kampus ASMI Banjarmasin dikunjungi
pemuda program AIYEP dari Australia, Jumat (23/1). 
BANJARMASIN – Suasana ruangan lantai III kampus Akademi Sekretari dan Manajemen Indonesia (ASMI) Banjarmasin mendadak heboh. Kemarin (23/1), Kampus ASMI Banjarmasin dikunjungi oleh tiga orang bule asal Australia. Kehebohan semakin berlanjut kala para mahasiswa ASMI mulai menyapa mereka dengan menggunakan bahasa Inggris. “What’s your name?,” tanya Nana, salah satu mahasiswa ASMI Banjarmasin kepada salah seorang bule.
                Kedatangan ketiga bule asal Australia tersebut disambut dengan antusias oleh para mahasiswa ASMI Banjarmasin. “Mereka adalah para pemuda dari Australia yang mengikuti program Australia-Indonesia Youth Exchange Program (AIYEP). Hari ini (kemarin, red) agendanya adalah berkunjung ke kampus-kampus yang ada di Banjarmasin. Kampus ASMI adalah yang pertama di daftar kunjungan kami,” ungkap pendamping program AIYEP untuk Banjarmasin, Zubaadar.
                Dikatakan Zubaadar, para pemuda asal Australia tersebut menginap di Banjarmasin selama
dua minggu. “Selama di Banjarmasin, mereka tinggal di rumah warga Banjarmasin yang telah ditunjuk oleh Pemko Banjarmasin sebagai orangtua angkat. Sehingga, dalam kesehariannya mereka berbaur dengan warga Banjarmasin sekaligus mempelajari budaya Banjar,” sambungnya.
                Zubaadar menuturkan program AIYEP digulirkan setiap setahun sekali. Para pemuda antar kedua negara bakal diseleksi untuk diikutsertakan dalam program ini. “Nantinya, pemuda Indonesia yang lulus seleksi akan dikirim ke Australia selama dua minggu. Sebaliknya, pemerintah Australia juga mengirimkan pemuda terpilihnya ke Indonesia. Tujuan program ini adalah untuk saling mempelajari budaya masing-masing,” urainya.
                Tiga pemuda asal Australia menuturkan sangat senang bisa ikutserta dalam program AIYEP ini. “Saya senang dan beruntung bisa tinggal di Banjarmasin selama dua minggu. Di sini, saya sudah mempelajari banyak hal. Saya suka sekali makan soto dan mengenakan baju dengan motif kain Sasirangan,” kata Kirrilly Mckenzie didampingi rekannya, Timothy Newman dan Joey Eagleton.
                Di sisi lain, Wadir III ASMI Banjarmasin mengaku senang kampusnya dikunjungi tiga pemuda Australia. “Kesempatan ini benar-benar dimanfaatkan oleh para mahasiswa ASMI Banjarmasin untuk menguji kemampuan English speaking mereka. Kami juga mendukung apabila ada mahasiswa ASMI Banjarmasin yang berminat untuk mengikuti program pertukaran pemuda ke luar negeri,” tandasnya.(oza)