SEMANGAT JUALAN – Para pelaku UMKM dari Jatim memperkenalkan hasil kerajinan berupa aksesoris berbahan dasar kulit sapi. |
kulit sapi.
Wanto, salah satu perajin aksesoris kulit sapi asal Jatim yang mengikuti pameran tersebut mengakui pangsa pasar di Kalsel cukup potensial. “Produk aksesoris berbahan dasar kulit sapi ini sangat diminati oleh konsumen Kalsel. Buktinya, selama beberapa hari mengikuti pameran, sudah banyak yang membeli aksesoris ini. Bahkan, ada juga beberapa konsumen yang berminat untuk memesan dalam jumlah besar untuk dijual lagi,” ungkap Wanto.
Aksesoris berbahan dasar dari kulit sapi yang dijualnya itu sangat beragam. Mulai dari ikat pinggang, dompet, jaket kulit, sepatu, tas, hingga sarung tangan. “Yang paling murah dijual Rp100 ribuan, misalnya untuk ikat pinggang dan sarung tangan. Sedangkan, yang paling mahal harganya adalah jenis jaket kulit, tas, dan sepatu kulit yang dijual Rp1 jutaan ke atas,” paparnya.
Karena produk aksesoris yang dijualnya cukup laris, Wanto bahkan berniat untuk mencari mitra kerja di wilayah Kalsel. “Tentu saja, sangat terbuka untuk menjadi reseller atau retailer di wilayah Kalsel. Selain berguna memperluas wilayah penjualan, dengan menjadi mitra kerja akan berpotensi menambah pendapatan,” tambahnya.
Di sisi lain, Wanto juga menyambut gembira apabila produk aksesoris dari kulit sapi itu bisa dikembangkan di Kalsel. “Kabarnya, sapi lokal di Kalsel juga memiliki kualitas yang tidak kalah dengan sapi di Pulau Jawa. Selama ini, untuk di Kalsel kulit sapi masih menjadi limbah dan tidak digunakan. Padahal, dengan sedikit kreatifitas, kulit sapi tersebut juga bisa diolah aksesoris seperti yang saya jual ini,” tandasnya.(oza)