Penjualan Beras Kemasan Meningkat

LEBIH MAHAL – Penjualan beras kemasan di Kalsel mengalami
peningkatan sejak dua bulan terakhir.
BANJARMASIN – Minat warga Kalsel terhadap produk beras kemasan mulai mengalami peningkatan. Ini dibuktikan dengan semakin diminatinya aneka produk beras kemasan yang dijual di pasaran. Kendatipun demikian, produk beras kemasan masih belum mampu menyamai rekor penjualan beras lokal yang dijual secara eceran.

    Wati, seorang pedagang beras di Pasar Lama Banjarmasin mengaku, penjualan beras kemasan walaupun tidak banyak, tapi peningkatan penjualannya sudah mulai terasa. “Biasanya sebulan hanya laku lima atau enam sak. Namun, sejak dua bulan tadi,  beras kemasan cukup laris. Yakni, bisa terjual antara delapan hingga sepuluh sak sebulan,” paparnya.
    Menurut Wati, rata-rata pembeli beras kemasan adalah warga pendatang alias bukan warga asli Banjar. “Biasanya yang beli beras kemasan merek tertentu adalah orang Jawa. Itu bisa diketahui melalui dialek bahasa mereka ketika membeli beras. Sebagian lagi adalah langganan tetap saya, warga Jawa yang menyukai beras kemasan,” urainya.
    Dikatakan Wati, para pembeli beras kemasan tidak hanya konsumen individual. “Saya juga mensuplai beras kemasan untuk sejumlah warung makan khas Jawa di Banjarmasin. Selain itu, ada juga hotel-hotel yang secara rutin memesan beras kemasan dari saya,” urainya.
    Untuk mendapatkan beras kemasan tersebut, Wati mengaku sengaja mendatangkannya dari Pulau Jawa. “Ada juga yang didatangkan melalui distributor. Satu sak beras kemasan dengan berat 10 liter dijual seharga Rp80 ribuan ke atas,” urainya.
    Tak hanya di pasar tradisional, beras kemasan juga dipajang di etalase retail dan sejumlah supermarket di Banjarmasin. “Penjualan beras kemasan sepanjang Desember hingga menjelang akhir Januari ini cukup stabil. Kurang lebih, ada 60 sak yang dibeli oleh konsumen selama kurun waktu tersebut,” ucap Mamiek Winarmi, Manager Hypermart Banjarmasin.(oza)