LOADING - Masih lesunya sektor bisnis tambang batubara bisa memicu peningkatan angka NPL.

LOADING - Masih lesunya sektor bisnis tambang batubara
bisa memicu peningkatan angka NPL. 
BANJARMASIN – Masih lesunya aktivitas tambang batubara di Kalsel ternyata juga turut berdampak pada performa bisnis perbankan di Kalsel. Salah satunya adalah menjadi pemicu naiknya tingkat Non Performing Loan (NPL) alias kredit bermasalah. Sebagaimana diketahui, banyak pengusaha dan perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan batubara di Kalsel yang mengajukan kredit ke perbankan sebagai modal usahanya.
    “Banyak perusahaan pertambangan maupun sub kontraktor pertambangan batubara yang kondisinya sekarang semakin memprihatinkan. Sementara, sebagian besar masih belum menyelesaikan kredit permodalannya. Hal ini tentunya akan berpotensi
meningkatkan angka NPL,” ungkap Abdi Mahyudiansyah, Divisi Kredit Bank Kalsel kepada Radar Banjarmasin, belum lama tadi.
    Bagaimana tidak, meningkatnya NPL ini jika dibiarkan secara terus menerus akan memberikan pengaruh negatif pada bank. Dampak negatif tersebut salah satunya adalah mengurangi jumlah modal yang dimiliki oleh bank. “Kalau tidak cepat-cepat dicarikan solusinya, persoalan tingginya NPL ini akan membawa dampak yang kurang baik bagi perbankan. Intinya, kalau pihak debitur macet atau menunggak angsuran kreditnya, maka dikhawatirkan akan memperburuk kondisi bank,” paparnya.
    Namun, dikatakan Abdi, dalam ambang batas tertentu, personalan NPL ini masih bisa ditanggulangi dengan menggunakan cadangan dana kredit macet. “Biasanya, setiap bank memiliki anggaran dana dalam jumlah tertentu untuk menanggulangi tingginya NPL. Setiap bank baru mengeluarkan dana tersebut sesuai dengan standarisasi NPL masing-masing. Kalau sudah dalam tingkatan yang membahayakan, barulah dikeluarkan dana cadangan kredit macet tersebut,” tambahnya.
      Di sisi lain, untuk menghindari tingginya NPL, perbankan selalu melakukan analisa dan seleksi yang ketat terhadap calon debitur. ”Harus benar-benar diperhatikan riwayat bisnis calon debitur dan sesuai dengan kriteria kelayakan. Kalau berpotensi menyebabkan NPL, lebih baik ditunda dulu permohonan kreditnya,” sarannya.(oza)