Hilangkan Image “Wisuda di Kandang Sapi”

Prof Abdul Hadi
BANJARMASIN – Ironis, sebagai universitas yang paling bergengsi di Kalsel, Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) ternyata belum memiliki gedung auditorium milik sendiri. Padahal, Unlam banyak memiliki agenda akademis penting yang menghadirkan dan melibatkan banyak orang. Salah satunya adalah kegiatan wisuda yang digelar setiap semester. Setiap acara wisuda, Unlam meluluskan ribuan orang mahasiswa.
Karena tidak memiliki auditorium sendiri, selama ini acara wisuda Unlam selalu dilaksanakan secara
bergantian di Banjarmasin dan Banjarbaru. Untuk acara wisuda yang digelar di Banjarmasin, Unlam menyewa Gedung Sultan Suriansyah. Sementara, untuk acara wisuda di Banjarbaru, selalu dilaksanakan di lapangan terbuka atau lapangan sepakbola Unlam Banjarbaru. Khusus untuk kegiatan wisuda di Banjarbaru, karena digelar di lapangan terbuka, banyak kalangan mahasiswa Unlam yang beranggapan layaknya “Wisuda di Kandang Sapi”.
Adanya image (anggapan) “Wisuda di Kandang Sapi” tersebut mendapatkan perhatian khusus dari Guru Besar Fakultas Pertanian Unlam, Profesor Ir H Abdul Hadi, Ph.D. Menurut pria yang akrab disapa Prof Hadi, sudah saatnya image tersebut dihilangkan. “Cara menghilangkan image tersebut adalah dengan tidak lagi mengadakan wisuda di lokasi yang disebut-sebut sebagai kandang sapi itu. Yakni, mengganti lokasi wisuda ke tempat yang lebih layak dan representatif. Dengan kata lain, sudah saatnya Unlam memiliki auditorium sendiri,” ungkap salah satu kandidat Wakil Rektor Unlam itu.
Dikatakan Prof Hadi keinginan Unlam untuk membangun dan memiliki auditorium sendiri sebenarnya sangat mudah untuk dilaksanakan. “Unlam dapat dana hibah dari Islamic Development Bank (IDB) senilai Rp400 miliar. Nah, Rp300 miliar sudah dialokasikan untuk kegiatan penelitian dan akademik. Sedangkan, Rp100 miliar lagi bakal dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur Unlam. Tentunya, sangat tepat kalau dana tersebut digunakan untuk membangun auditorium,” tambah ahli tanah jebolan Chiba University Japan tersebut.
Tidak hanya sekadar mendukung, Prof Hadi bahkan turut memperjuangkan pembangunan auditorium Unlam lewat pemaparan visi misi di ajang pemilihan Wakil Rektor Unlam pada 22 Desember nanti. “Saya akan paparkan betapa pentingnya Unlam memiliki auditorium sendiri. Sehingga, bisa memudahkan para lulusan Unlam yang akan diwisuda. Di samping itu, dengan adanya auditorium yang representatif, Unlam akan semakin mudah menggelar seminar ilmiah bertaraf nasional bahkan internasional,” paparnya.
Di sisi lain, Prof Hadi berharap agar rektor Unlam dan senat yang memiliki hak suara dapat bersikap objektif dalam pemilihan Wakil Rektor Unlam. “Saya harap, mereka memberikan suara kepada kandidat yang benar-benar punya kualitas dan track record yang baik. Sehingga, mampu membawa Unlam menjadi perguruan tinggi yang lebih baik dan memiliki daya saing tinggi,” tandasnya.(oza)