BANJARMASIN – Kendala modal merupakan persoalan lama yang kerap menghampiri para pengusaha yang bergerak di bidang Usaha Kecil Menengah (UKM, red). Untuk bisa bertahan di dunia usaha yang semakin ketat persaingannya, para pengusaha UKM mau tak mau harus disokong dengan modal yang besar.
Hal ini diakui oleh Subhan, salah satu pengusaha kecil asal Kota Banjarmasin menyatakan sokongan modal sangat diperlukan untuk mempertahankan usahanya itu. “Saya coba mengajukan kredit di Bank. Namun, sampai sekaran masih belum ada jawaban. Sempat ingin meminjam modal dari perusahaan leasing, namun apa daya bunganya terlalu tinggi,” ujar Subhan.
Terlebih usaha yang dilakoni Subhan adalah memproduksi abon ikan haruan. “Kami sangat memerlukan bahan baku ikan haruan. Di pasaran, ikan haruan harganya turun naik tak menentu. Padahal, untuk produksi kami memerlukan setidaknya 10 kg ikan haruan. Mau mengganti bahan baku ikan lain, tentunya kualitasnya harus setara dengan ikan haruan,” sambungnya.
Di sisi lain, masalah pemasaran hasil produk UKM seperti yang diproduksi oleh Subhan juga mengalami kendala. “Sebenarnya produk kami ini diminati hingga ke luar daerah Kota Banjarmasin. Namun, sayangnya kami tidak memiliki armada yang sesuai. Oleh karena itulah, selama ini kami hanya bisa memasarkannya di kawasan Kota Banjarmasin,” paparnya.
Subhan berharap pemerintah bisa memperhatikan nasib pengusaha UKM, terutama dalam hal penyediaan modal usaha. “Mudah-mudahan pemerintah bisa menjembatani kami dengan pihak Bank. Sehingga, kami bisa diberikan kemudahan untuk meminjam modal dari bank supaya usaha kami tetap berjalan,” harapnya.(oza)
Hal ini diakui oleh Subhan, salah satu pengusaha kecil asal Kota Banjarmasin menyatakan sokongan modal sangat diperlukan untuk mempertahankan usahanya itu. “Saya coba mengajukan kredit di Bank. Namun, sampai sekaran masih belum ada jawaban. Sempat ingin meminjam modal dari perusahaan leasing, namun apa daya bunganya terlalu tinggi,” ujar Subhan.
Terlebih usaha yang dilakoni Subhan adalah memproduksi abon ikan haruan. “Kami sangat memerlukan bahan baku ikan haruan. Di pasaran, ikan haruan harganya turun naik tak menentu. Padahal, untuk produksi kami memerlukan setidaknya 10 kg ikan haruan. Mau mengganti bahan baku ikan lain, tentunya kualitasnya harus setara dengan ikan haruan,” sambungnya.
Di sisi lain, masalah pemasaran hasil produk UKM seperti yang diproduksi oleh Subhan juga mengalami kendala. “Sebenarnya produk kami ini diminati hingga ke luar daerah Kota Banjarmasin. Namun, sayangnya kami tidak memiliki armada yang sesuai. Oleh karena itulah, selama ini kami hanya bisa memasarkannya di kawasan Kota Banjarmasin,” paparnya.
Subhan berharap pemerintah bisa memperhatikan nasib pengusaha UKM, terutama dalam hal penyediaan modal usaha. “Mudah-mudahan pemerintah bisa menjembatani kami dengan pihak Bank. Sehingga, kami bisa diberikan kemudahan untuk meminjam modal dari bank supaya usaha kami tetap berjalan,” harapnya.(oza)