Said Kamaruzzaman |
pengusaha pemula yang masih minim pengalaman bisnis.
Kendatipun demikian, para pelaku usaha di Indonesia, terutama di Kalsel juga diimbau agar jangan terlalu risau dalam menghadapi MEA 2015. "Kesiapan memang diperlukan, tapi jangan juga terlalu risau dan khawatir. Saya yakin, para pengusaha dan juga profesional yang ada di Indonesia sebenarnya siap-siap saja menghadapi persaingan bisnis dengan negara-negara ASEAN lainnya. Tapi, karena terlalu risau, mereka jadi panik sendiri," ungkap tokoh pengusaha muda Banua, Said Kamaruzzaman.
Said menuturkan kerisauan dan kepanikan justru membuat mental para pengusaha semakin ciut dalam menghadapi MEA 2015. "Jangan takut atau kahwatir, hadapi saja MEA 2015 dengan percaya diri. Karena, di awal pemberlakuan MEA 2015 para pengusaha Kalsel justru bisa belajar supaya lebih baik. Mungkin, di tahap awal akan sulit bersaing, namun ke depannya akan semakin kuat dan solid dalam menghadapi persaingan bisnis tersebut," katanya.
Yang paling penting, lanjut Said, selain mempersiapkan diri, para pengusaha lokal Kalsel juga harus pintar melihat peluang bisnis. "Kalau bisa jangan hanya menjadi pemain lokal. Sekali-sekali, jajal juga pasar internasional. Karena, dengan praktik, ilmu bisnis akan semakin terasah. Sehingga, para pengusaha di Kalsel akan semakin siap menghadapi MEA 2015," tuturnya.
Di sisi lain, Said tak menampik peran pemerintah daerah juga sangat diperlukan untuk memotivasi para pengusaha Kalsel untuk menghadapi MEA 2015. "Pemerintah daerah Kalsel harus melakukan pembinaan secara intensif, terutama kepada para pengusaha pemula. Setidaknya, ada pendampingan dan pembinaan dalam menjalankan bisnis," tandasnya.(oza)