DIDONGKRAK - Seorang montir sedang melayani perbaikan
mobil di sebuah bengkel. |
perbaikan kendaraan dari konsumen. Mulai dari menambah jumlah montir, hingga menyediakan pasokan onderdil sudah menjadi tradisi yang dilakukan setiap menjelang akhir tahun.
Seperti yang dilakukan oleh Timbul Waluyo, pemilik Previa Java Motor di kawasan Jalan Pangeran Hidayatullah Banjarmasin. Timbul mengakui, menjelang akhir tahun merupakan masa sibuk bagi para pemilik bisnis bengkel. “Sekarang saja sudah mulai terasa peningkatannya. Biasanya, kami hanya melayani 5 hingga 6 unit mobil dalam sehari. Sekarang, yang datang ke bengkel kami sudah mencapai lebih dari 10 unit mobil dalam sehari,” ungkap Timbul.
Agar bisa maksimal, Timbul bahkan harus mendatangkan montir tambahan. “Beberapa motir saya pekerjakan dengan sistem upah per mobil. Mereka bertugas mendampingi para montir tetap dan juga melayani kalau ada perbaikan mobil yang mengalami kerusakan berat,” sambungnya.
Diakui Timbul ada ongkos tambahan untuk mengupah para montir tambahan tersebut. Namun, mengingat banyaknya mobil yang diperbaiki, biaya upah montir tambahan tersebut masih bisa ditutupi. “Kalau dari segi kuntungan, menurut saya biasa saja. Kalaupun ada peningkatan, tidak seberapa,” tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Nizar, pemilik bengkel khusus spooring. “Jelang akhir tahun, ada peningkatan jumlah pelanggan mencapai 10 persen. Rata-rata, pemilik mobil minta layanan servis standar atau minta perbaikan kaki-kaki. Ongkos servis berkisar mulai Rp300 ribu hingga Rp1 jutaan per unit, tergantung berat tidaknya kerusakan mobil,” tambahnya.(oza)