BANJARMASIN - Mulai diperkenalkannya jaringan 4G-LTE (Long Term EVolition) di Indonesia, otomatis akan turut mendongkrak permintaan konsumen akan produk ponsel 4G. Cepat atau lambat, para pengguna ponsel di Indonesia akan beralih ke ponsel dengan teknologi 4G. Menanggapi hal itu, para pedagang ponsel di Banjarmasin mengaku masih
menganalisa pangsa pasar penjualan ponsel 4G
Merry, pemilik sebuah gerai ponsel ternama di Banjarmasin mengakui sudah ada beberapa vendor ponsel yang menawarkan ponsel 4G. Namun, karena di Kalsel belum tersedia jaringan 4G, Merry mengaku masih pikir-pikir untuk menjual ponsel 4G ke Kalsel. "Tentunya, sebelum memasukkan barang jualan, harus benar-benar dianalisa dulu kondisi pasar di Kalsel. Apabila tidak pandai menganalisa kondisi pasar, bisa jadi berpotensi rugi," ungkap Merry, belum lama tadi.
Merry menjelaskan produk ponsel 4G memungkinkan untuk dijual di Kalsel apabila sudah ada kepastian jaringan 4G yang disediakan oleh operator seluler di Kalsel. "Kalau jaringan 4G sudah masuk, pasti tidak akan sulit menjual ponsel 4G. Masyarakat otomatis secara perlahan akan beralih ke ponsel 4G," urainya.
Merry memprediksi harga ponsel 4G akan sedikit lebih mahal dibandingkan ponsel 3G. "Ada beberapa distributor ponsel yang menawarkan ponsel 4G mulai Rp3 jutaan ke atas. Semuanya tipe smartphone dan menggunakan fasilitas layar sentuh. Kecepatan komunikasi internet ponsel 4G memang lebih cepat dibandingkan ponsel 3G," urainya.
Di sisi lain, Meliana Bory, perwakilan dari sebuah perusahaan operator selulrer ternama di Banjarmasin tak menampik dalam waktu dekat pihaknya akan segera mengaktifkan jaringan 4G di Banjarmasin. "Menyambut diaktifkannya jaringan 4G tersebut, kami berencana untuk membuat program bundling ponsel dengan harga khusus. Dengan demikian, para pelanggan dapat sesegera mungkin menikmati layanan jaringan seluler 4G-LTE yang sebelumnya sudah diaktifkan di Jakarta," tandasnya.(oza)
menganalisa pangsa pasar penjualan ponsel 4G
Merry, pemilik sebuah gerai ponsel ternama di Banjarmasin mengakui sudah ada beberapa vendor ponsel yang menawarkan ponsel 4G. Namun, karena di Kalsel belum tersedia jaringan 4G, Merry mengaku masih pikir-pikir untuk menjual ponsel 4G ke Kalsel. "Tentunya, sebelum memasukkan barang jualan, harus benar-benar dianalisa dulu kondisi pasar di Kalsel. Apabila tidak pandai menganalisa kondisi pasar, bisa jadi berpotensi rugi," ungkap Merry, belum lama tadi.
Merry menjelaskan produk ponsel 4G memungkinkan untuk dijual di Kalsel apabila sudah ada kepastian jaringan 4G yang disediakan oleh operator seluler di Kalsel. "Kalau jaringan 4G sudah masuk, pasti tidak akan sulit menjual ponsel 4G. Masyarakat otomatis secara perlahan akan beralih ke ponsel 4G," urainya.
Merry memprediksi harga ponsel 4G akan sedikit lebih mahal dibandingkan ponsel 3G. "Ada beberapa distributor ponsel yang menawarkan ponsel 4G mulai Rp3 jutaan ke atas. Semuanya tipe smartphone dan menggunakan fasilitas layar sentuh. Kecepatan komunikasi internet ponsel 4G memang lebih cepat dibandingkan ponsel 3G," urainya.
Di sisi lain, Meliana Bory, perwakilan dari sebuah perusahaan operator selulrer ternama di Banjarmasin tak menampik dalam waktu dekat pihaknya akan segera mengaktifkan jaringan 4G di Banjarmasin. "Menyambut diaktifkannya jaringan 4G tersebut, kami berencana untuk membuat program bundling ponsel dengan harga khusus. Dengan demikian, para pelanggan dapat sesegera mungkin menikmati layanan jaringan seluler 4G-LTE yang sebelumnya sudah diaktifkan di Jakarta," tandasnya.(oza)