Mahasiswa Harus Siap Hadapi MEA 2015

PAPARKAN MATERI - Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kalsel,
Bambang Supriyadi (dua dari kiri) mengingatkan agar para mahasiswa
turut mempersiapkan diri jelang penerapan MEA 2015.
BANJARMASIN – Penerapan era Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015 sudah di depan mata. Semua kalangan profesional dan pelaku usaha harus benar-benar mempersiapkan diri dengan baik untuk menghadapi MEA 2015. Pasalnya, dalam MEA 2015 setiap pelaku usaha dan juga profesional yang tergabung dalam ASEAN, bisa melebarkan sayap usaha dan bekerja di negara ASEAN manapun. Untuk itu, kematangan kemampuan dan daya saing yang tinggi mutlak diperlukan.
    Namun, tidak hanya kalangan pelaku usaha dan profesional yang wajib mempersiapkan diri menghadapi MEA 2015.
Para mahasiswa juga dituntut untuk mempersiapkan diri dan meningkatkan kinerja mereka. Menurut Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Diskop) Kalsel, Bambang Supriyadi, mahasiswa nantinya juga bakal bersaing supaya tetap bisa bertahan di era MEA 2015.
    “Setelah kuliah, tentunya para mahasiswa setidaknya ingin segera mendapatkan pekerjaan bukan. Sebagian lagi mungkin ada juga yang ingin berwirausaha sendiri. Namun, harus disadari, dengan disepakatinya MEA 2015, para mahasiswa mau tidak mau akan menghadapi persaingan sengit ketika lulus kuliah. Mereka bakal berebut pekerjaan dengan para mahasiswa lulusan universitas ASEAN lainnya,” ungkap Bambang kepada Radar Banjarmasin, kala menjadi narasumber di Seminar Ketahanan Ekonomi di Aula RS Islam Banjarmasin, kemarin (26/11).
    Bambang menuturkan para mahasiswa dari negara ASEAN lainnya tak menutup kemungkinan nantinya akan mencari pekerjaan atau mencoba peruntungan usaha di Indonesia. “Kalau mahasiswa Indonesia tidak peka akan isu ini, saya khawatir mereka malah tidak mampu bersaing. Alhasil, jangankan jadi tuan rumah, para mahasiswa Indonesia justru hanya jadi penonton keberhasilan orang lain di negara sendiri,” tambahnya
    Untuk itu, Bambang mengimbau agar semua mahasiswa Kalsel juga belajar wirausaha di samping menimba ilmu secara akademis di bangku kuliah. “Dengan demikian, setidaknya ada keahlian atau kemampuan, bahkan produk yang bisa dibanggakan. Sehingga, tidak bingung ketika menghadapi persaingan di era MEA 2015 kelak,” paparnya.    
    Sementara itu, panitia pelaksana seminar tersebut, Muhazir Fanani menuturkan seminar ketahanan ekonomi ini sengaja digelar untuk memberikan pengetahuan kepada para mahasiswa di Kalsel mengenai MEA 2015. “Seminar ini dihadiri sedikitnya 100 orang mahasiswa berbagai perguruan tinggi negeri dan swasta di Kalsel. Mudah-mudahan, dengan seminar mengenai ketahanan ekonomi ini, dapat membuka pengetahuan para mahasiswa mengenai pentingnya mempersiapkan diri untuk menghadapi MEA 2015,” tandasnya.(oza)