BANJARMASIN - Kondisi ekonomi konsumen Kalsel makin membaik.
Hal ini tercermin dari Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Kalsel pada triwulan III
2014 yang mencapai 110,93 poin. Angka ITK ini lebih tinggi dari triwulan
sebelumnya yang mencapai 109,51. ITK merupakan sebuah indeks yang menggambarkan
kondisi ekonomi terkini dari sudut pandang konsumen. Betapa pentingnya ITK
sebagai sebuah indikator kekinian tentu tidak terlepas dari
masih besarnya porsi konsumsi yang dipengaruhi oleh perilaku dan persepsi konsumen terhadap perekonomian Kalsel.
masih besarnya porsi konsumsi yang dipengaruhi oleh perilaku dan persepsi konsumen terhadap perekonomian Kalsel.
”Nilai ITK Kalsel pada triwulan III-2014 sebesar 110,93
poin. Artinya, secara umum konsumen mempunyai pandangan bahwa kondisi ekonomi
dirasa lebih baik dibandingkan kondisi pada triwulan III-2013,” ungkap Kepala
Badan Pusat Statistik (BPS) Kalsel, Dyan Pramono.
Persepsi konsumen terhadap perekonomian didorong oleh
persepsi peningkatan pendapatan rumah tangga (108,27), kurang berpengaruhnya
pengaruh inflasi terhadap konsumsi makanan (119,12), dan peningkatan konsumsi
makanan dan non makanan (107,26). “Demikian pula tingkat kepercayaan konsumen
mengalami peningkatan dibandingkan dengan triwulan II-2014, hal ini ditunjukkan
oleh nilai ITK yang lebih tinggi(110,93 berbanding 109,51),” tambah Dyan.
Meningkatnya optimisme konsumen terhadap perekonomian Kalsel
diduga karena sejumlah faktor. Diantaranya adalah inflasi, tingkat konsumsi
terhadap komoditas makanan dan non makanan yang cukup tinggi. Persepsi terhadap
pendapatan rumah tangga juga cukup baik dikarenakan pemberian THR lebaran bagi
buruh atau karyawan. Bersama dengan Kalteng, ITK Kalsel mempunyai nilai indeks
yang lebih rendah dibandingkan ITK Nasional. “Dikenal sebagai lumbung batu bara
nasional, pengaruh merosotnya ekspor batu bara diduga sebagai penyebab
menurunnya tingkat optomisme persepsi masyarakat dibanding nasional,”
pungkasnya.(oza)